Sementara, Hujjat-ul-Islam Sayyiduna Imam Muhammad Ghazali juga menyatakan ini adalah tanda-tanda haji diterima atau mabrur adalah sebagai berikut:
BACA JUGA:Selamat Berhaji, 171 Jemaah Seluma Diberangkatkan dari Masjid Agung Falihin Rabu Pagi
1. Jika seseorang mengalami kerugian atau masalah fisik atau keuangan, seorang haji harus menerimanya dengan keadaan apapun.
2. Seseorang haji harus meninggalkan dosa yang biasa dia lakukan.
3. Seseorang harus meninggalkan persahabatan dengan teman-temannya yang buruk dan menjalin persahabatan dengan orang-orang yang saleh.
4. Seseorang harus meninggalkan pertemuan kesenangan dan ketidakpedulian, serta dia harus bergabung dengan pertemuan Zikir dan kesadaran. (Ihya-ul-‘Uloom, vol. 1, hlm. 354)
5. Setelah kembali ke negara asalnya, seseorang harus menjadi tidak tertarik pada dunia dan memperhatikan akhirat; dan setelah melihat Baytullah dia harus bersiap untuk bertemu Rab-nya. (Ihya-ul-‘Uloom, vol. 1, hlm. 349).
Kiat Menjadi Haji Mabrur
Bagi yang Allah karuniai kecukupan rizki maka hendaklah dia menunaikan ibadah haji, karena haji merupakan kewajiban dan rukun Islam.
Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji menurut cara dan tuntunan yang disyariatkan, maka insya Allah dia termasuk dalam kandungan sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang berbunyi:
العُمْرَةُ إِلىَ العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةَ
“Umrah ke umrah adalah penghapus dosa diantara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga” (HR. Bukhari – Muslim).
BACA JUGA:Inilah Menu Makanan untuk Jemaah Asal Indonesia di Madinah Selama Menunaikan Ibadah Haji
Haji mabrur adalah haji yang sesuai dengan tuntunan syar’i, menyempurnakan hukum-hukumnya, mengerjakan dengan penuh kesempurnaan dan lepas dari dosa serta terhiasi dengan amalan shalih dan kebaikan.
Bila ada yang bertanya, bagaimanakah kriteria haji mabrur?