Wanita juga dianjurkan untuk tidak berpergian tanpa ada seorang muhrim agar terhindar dari bahaya saat di perjalanan.
BACA JUGA:Setop!!! 5 Orang Ini Dilarang Minum Air Kelapa, Bisa Berbahaya
Perbedaan Ta'aruf dengan Pacaran
Banyak di antara masyarakat muslim Indonesia yang menyamakan arti pacaran dengan ta’aruf. Dalam arti keduanya, ta’aruf memiliki arti sama yaitu tahap pengenalan atau dekat antara satu sama lain. Namun dalam garis besarnya, dua hal ini cukup berbeda.
Ta’aruf merupakan proses pengenalan antara laki-laki dan perempuan untuk menuju jenjang pernikahan.
Sementara itu, pacaran merupakan hubungan perkenalan antara laki-laki dan perempuan yang didasari pada kesenangan duniawi dan belum tentu bisa menuju pernikahan.
Adanya dalil larangan pacaran menunjukan bahwa pacaran tidak dibenarkan dalam Islam. Dalam hal ini dijelaskan bahwa ada hal yang mengharamkan yaitu perbuatan zina. Perbuatan zina yaitu hubungan antara suami dan istri namun keduanya belum menikah.
Larangan Pacaran dan Proses Ta'aruf
Islam secara tegas membatasi adanya hubungan antara lawan jenis yang belum menjadi pasangan dalam ikatan pernikahan. Hubungan semacam itu, jika dilakukan, hukumnya haram.
Allah SWT melarang mendekati zina dalam berbagai bentuk, termasuk melalui pacaran. Namun, Islam juga memberikan solusi bagi mereka yang mencari jodoh dengan cara yang halal, salah satunya adalah melalui proses ta'aruf. Dalam Surah Az-Zariyat ayat 49, Allah SWT berfirman:
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya: "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat (kebesaran Allah)."
Tahapan Proses Ta'aruf
Proses ta'aruf adalah metode pengenalan calon pasangan yang sesuai dengan syariat Islam. Berikut ini adalah tahapan-tahapannya:
BACA JUGA:Mancing di Bekas Galian Batu Bara, Pemuda di Bengkulu Utara Hanyut