"Sebelum terjebak, saya sempat menyuruh kedua anak saya agar keduanya agar keluar terlebih dahulu, namun Naura tidak mau," tegasnya.
Selain itu sebelum peristiwa terjadi, korban baru saja membeli bahan-bahan untuk di jual kembali, namun saat ini ludes terbakar.
BACA JUGA:Rajanya Gaming, Ini Perbandingan Oppo Vs Vivo untuk Main Game
"Sebelum kejadian kami sempat membeli bahan-bahan untuk di jual kembali seperti beras, pelastik, dan rokok yang mencapai Rp 14 juta," pungkasnya.
Bahkan sebelum peristiwa ini korban sempat mengganti instalatir listrik, sebab mereka sempat terpikir akan peristiwa kebakaran yang kerap kali terjadi diakibatkan oleh konsleting listrik.
BACA JUGA: Cara Mata Elang Melacak Motor atau Mobil, Gak Heran Debitur Nunggak PastiTerciduk
"Sekitar 4 bulan lalu kami sempat mengganti instalatir listrik, karena sempat terlintas di pikiran tentang peristiwa kebakaran yang kerap kali terjadi disebabkan oleh konsleting listrik," jelas sang istri kepada rbtvdisway.com.
Sementara itu, berdasarkan informasi sebelumnya yang rbtvdisway.com terima dari masyarakat, jika korban menjual minyak itu dibenarkan oleh korban, hanya saja saat peristiwa terjadi, minyak tanah yang korban jual sedang habis dan tersisa sisa-sisa minyak yang kotor dan terletak di luar ruko.
BACA JUGA:Waspada Tertipu! Ada Modus Pinjol Salah Transfer, Ini Langkah Pencegahannya
"Kami memang menjual minyak, namun minyak tanah bukan bensin dan saat kejadian minyak yang kami jual sedang habis, hanya menyisakan sisa-sisa yang saat itu berada di luar rukonya," pengakuan Kholidin.
Sementara itu, untuk anak keduanya yang semula di sampaikan oleh ketua RT diselamatkan oleh kholidin disanggah oleh korban. Anak keduanya saat itu sedang bermain di luar ruko bersama dengan teman-temannya, melihat api yang mulai membesar, kemudian sang anak menyelamatkan 2 unit kendaraan mereka yang saat itu sedang terparkir di depan ruko.