Sedangkan gelombang kedua terjadi pada tahun 1.500-500 SM yang disebut dengan Deutro Melayu. Perbedaan di antara kedua gelombang tersebut adalah kedatangan dengan kebudayaan Neolitikum yang khas.
Jadi, gelombang pertama datang dengan menggunakan jenis perahu bercadik satu. Sementara itu, gelombang kedua menggunakan perahu bercadik dua.
BACA JUGA:Pertarungan Smartphone Harga Rp 2 Jutaan, Oppo A18 Vs Samsung A05, Mana yang Paling Kece?
5. Prof. Dr Sangkot Marzuki
Prof. Dr Sangkot Marzuki meyakini bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Austronesia dataran Sunda. Hal tersebut didasarkan atas hasil penelusuran DNA dari berbagai fosil.
Ia juga menyanggah kalau nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China. Menurutnya, Homo erectus atau Pithecanthropus erectus tidak punya kelanjutan dengan kehidupan manusia saat ini.
Pada akhirnya, mereka punah dan digantikan oleh manusia dengan spesies baru. Nah, spesies tersebut hingga saat ini diyakini juga sebagai nenek moyang manusia yang ada di Afrika.
BACA JUGA:Begini Cara Bikin Obat Kuat dari Susu Beruang, Sekali Minum Langsung Jos!
6. Prof. Dr Krom
Sementara itu, seorang ahli bernama Krom menyatakan bahwa awal mula nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Cina Tengah.
Sebab, di daerah itu terdapat sumber sungai yang besar. Kemudian para penduduk tersebut menyebar ke kawasan Indonesia sekitar tahun 2.000 SM hingga 1.500 SM.
7. Prof. Mohammad Yamin
Prof. Mohammad Yamin punya pendapatnya sendiri tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Menurutnya, orang Indonesia berasal dari wilayah Indonesia itu sendiri. Lalu, Yamin juga meyakini kalau ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang juga berasal dari Indonesia.
Lebih lanjut, Yamin menyatakan kalau temuan fosil dan artefak lebih banyak ditemukan di Indonesia ketimbang daerah lainnya di Asia.
BACA JUGA:Di Tempat Ini Suaminya Menyusui Anak, Istrinya yang Cari Makan