Indonesia Berangkatkan Haji Pertama Secara Resmi
Momen keberangkatan haji yang patut kita kenang adalah pemberangkatan haji pertama kali setelah Indonesia merdeka.
Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Misi Haji I Republik Indonesia, pada tahun 1948 atau 3 tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.
Rombongan berangkat pada pukul 02.00 WIB melalui jalur udara dari Pelabuhan Udara Maguwo Yogyakarta menuju ke Bangkok dengan menggunakan pesawat carteran milik "Pacific Overseas Airlines Service" (POAS).
Selanjutnya perjalanan ditempuh dengan pesawat KLM menuju ke barat, ke Kalkuta (India) dan Karachi (Pakistan) sebelum turun di Kairo (Mesir).
Ada hal menarik dari perjalanan haji ini. Masing-masing orang berbekal uang Rp3.500.
BACA JUGA:10 Cara Kredit HP di Akulaku, Solusi HP Baru Disaat Budget Lagi Pas-pasan
Masjidil Haram Dulu dan Sekarang
Kawasan Masjidil Haram jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, tentu saja tidak semegah sekarang. Hanya ada tenda-tenda sederhana di sekeliling Ka’bah.
Ibadah sa’i tidak dilakukan di dalam kawasan Masjidil Haram, melainkan di bagian luarnya. Banyak pedagang yang turut berjualan di sekitar kawasan Masjidil Haram.
Jemaah haji juga harus menyiapkan perbekalan masing-masing, mulai dari memasak, mencuci alat makan, hingga mencuci pakaian.
Pada saat wukuf di Arafah, mereka mendirikan tenda-tenda secara mandiri yang totalnya hingga 20.000 tenda.
Menjelang petang, jemaah haji berjalan kaki ke Muzdalifah yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari Arafah.
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR Mandiri 2024 Rp 10-100 Juta Tenor 5 Tahun, Ini Simulasi Cicilan Per Bulannya
Dulu, tempat melempar jumrah bercampur baru dengan pedagang dan penjual hewan ternak yang lalu lalang.
Kini perjalanan haji sangat mudah dan singkat. Namun Indonesia masih harus berjuang melobi pemerintah Arab Saudi untuk menambah jumlah kuota agar masa tunggu calon jemaah bisa menjadi lebih singkat.