Urang Awak Harus Tahu, Seperti Ini Sejarah dan Fakta Jam Gadang

Rabu 22-05-2024,07:27 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Purnama Sakti

Pembangunan Jam Gadang ini sendiri dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto.

Sementara itu, peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berusia 6 tahun.

6. Memakan biaya 3.000 Gulden

Biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan Jam Gadang ini terbilang sangat besar jika dilihat dari masa pemerintahan Belanda. Memakan biaya sekitar 3.000 Gulden.

Hal tersebut menjadikan Jam Gadang sebagai pusat perhatian dari setiap orang yang kemudian menjadikan Jam Gadang ini sebagai penanda atau markah tanah dan juga titik nol Kota Bukit Tinggi.

7. Terakhir direnovasi pada tahun 2010

Pada tahun 2010, dilakukan renovasi pada Jam Gadang. Renovasi ini dilakukan oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dengan dukungan pemerintah kota Bukittinggi dan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.

BACA JUGA:4 Cara Membersihkan Toren Air, Tidak Perlu Menunggu Suami, Istri juga Bisa Mengerjakannya

Diresmikannya renovasi ini bertepatan pada ulang tahun kota Bukittinggi yang ke-262, yakni pada tanggal 22 Desember 2010.

Demikian ulasan mengenai sejarah dan fakta Jam Gadang di Sumatera Barat. Semoga bermanfaat.

 

Nutri Septiana

Kategori :