Pemanas air adalah salah satu konsumen energi terbesar di rumah. Untuk mengurangi penggunaan energi, mandi dengan air hangat daripada air panas dan perpendek waktu mandi.
Selain itu, pastikan pemanas air Anda diatur pada suhu yang tepat – biasanya, 120 derajat Fahrenheit atau sekitar 49 derajat Celsius adalah suhu yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa menghabiskan terlalu banyak energi.
BACA JUGA:Surga Pulau Enggano, Menikmati Keindahan Danau Biru Bak Blaw, Asri dan Jernih
8. Memanfaatkan Teknologi Smart Home
Teknologi smart home memungkinkan Anda mengontrol penggunaan energi dengan lebih efisien. Misalnya, termostat pintar dapat mempelajari kebiasaan Anda dan menyesuaikan suhu secara otomatis untuk menghemat energi.
Lampu pintar dapat diatur untuk mati secara otomatis saat Anda meninggalkan ruangan.
Sistem smart home juga memungkinkan Anda memantau dan mengontrol penggunaan listrik melalui smartphone atau perangkat lain, sehingga Anda bisa membuat penyesuaian kapan saja dan di mana saja.
9. Isolasi dan Ventilasi yang Baik
Isolasi yang baik pada rumah dapat menjaga suhu tetap stabil, mengurangi kebutuhan akan pemanas dan pendingin udara. Pastikan dinding, atap, dan lantai terisolasi dengan baik.
BACA JUGA:Pinjaman Bank Mega Tanpa Jaminan, Bisa Ajukan Rp 10-150 Juta, Syarat Usia Pemohon Maksimal 55 Tahun
Ventilasi yang baik juga penting untuk menjaga sirkulasi udara, sehingga Anda tidak perlu sering menggunakan kipas angin atau AC. Memasang tirai atau gorden tebal juga bisa membantu menjaga suhu dalam ruangan tetap stabil.
10. Penggunaan Panel Surya
Investasi dalam panel surya bisa menjadi langkah jangka panjang yang sangat efektif untuk mengurangi penggunaan listrik dari jaringan umum.
Meskipun biaya awalnya mungkin tinggi, panel surya dapat mengurangi tagihan listrik Anda secara signifikan dan bahkan memungkinkan Anda menjual kelebihan energi kembali ke jaringan.
Di banyak daerah, terdapat insentif dan potongan pajak yang dapat membantu mengimbangi biaya pemasangan panel surya.