BACA JUGA:7 Jenis Diet Berbahaya yang Jangan Pernah Kamu Coba, Salah Satunya Diet Makanan Bayi
3. Bakrie Group - Brisbane Roar
Bakrie Group, konglomerat besar Indonesia, mengakuisisi klub sepak bola asal Australia, Brisbane Roar. Rahim Soekasah, CEO Brisbane Roar, mengungkapkan bahwa 100% saham klub tersebut dimiliki oleh Keluarga Bakrie.
Kepemilikan ini menunjukkan dedikasi dan komitmen Bakrie Group dalam mengembangkan klub serta meningkatkan prestasi di A-League.
Brisbane Roar, di bawah naungan Bakrie Group, diharapkan bisa terus berkembang dan bersaing di level tertinggi sepak bola Australia.
4. Erick Thohir - Oxford United
Erick Thohir, seorang pengusaha dan politisi ternama Indonesia, dikenal dengan kepemilikannya di berbagai klub sepak bola internasional. Thohir pernah memiliki saham di Inter Milan dan DC United.
Pada 2018, ia menjual 35% sahamnya di Inter Milan kepada Lion Rock Capital dan juga melepas 75% sahamnya di DC United kepada Jason Levien. Namun, Thohir tidak berhenti di situ.
Pada 19 September 2022, Erick Thohir bersama Anindya Bakrie mengakuisisi 51% saham Oxford United, klub sepak bola di Inggris. Hingga saat ini, tidak ada berita bahwa Erick Thohir telah melepas sahamnya di klub tersebut.
5. Alvin Sariaatmadja - US Lecce
Pada 27 Mei 2022, berita mengejutkan datang dari dunia sepak bola Indonesia. Alvin Sariaatmadja, CEO Emtek, bersama konsorsiumnya yang terdiri dari Boris Collardi dan Pascal Picci, berhasil mengakuisisi 10% saham klub Serie A, US Lecce.
BACA JUGA:Daftar Gaji Pemain Timnas Indonesia, Siapa Gajinya Paling Tinggi?
Sebelumnya, banyak yang berspekulasi bahwa Raffi Ahmad termasuk dalam konsorsium tersebut, namun kenyataannya Alvin Sariaatmadja adalah sosok utama di balik investasi ini.
Langkah ini diharapkan dapat membantu US Lecce untuk semakin berkembang dan bersaing di level tertinggi sepak bola Italia.
Alasan di Balik Investasi di Klub Sepak Bola