Cecep, yang juga Guru Besar Hukum Tata Negara UPI, mengaku bahwa pihaknya sebenarnya tidak ingin menaikkan biaya UKT. Bahkan, mereka bercita-cita agar biaya pendidikan dapat terjangkau oleh masyarakat luas.
"Kami dari perguruan tinggi juga tidak mau UKT itu naik. Kami ingin semurah mungkin dan terjangkau oleh masyarakat, tapi pemerintah memberikan anggaran yang sedikit, jadi di situ masalahnya," katanya.
BACA JUGA:Ini Suku Bunga Pinjaman di BRI untuk Pensiunan dan Besaran Biaya Lainnya di Produk BRIGuna Purna
Menurutnya, salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi adalah anggaran yang didapat dari pemerintah.
"Kalau bicara kualitas perguruan tinggi, ini jadi PR kita bersama. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi adalah soal dana, untuk riset, untuk pengabdian, untuk meningkatkan kapasitas dosen, itu semua butuh dana, butuh anggaran," jelasnya.
"Tapi kalau pemerintah kurang serius soal anggaran, ya mau tidak mau agak sulit perguruan tinggi kita untuk berkembang," tambahnya.
BACA JUGA:Begini Cara Membuat Wangi Parfum Tahan Lebih Lama serta Rekomendasi Komposisi Parfum yang Awet
Meski dana bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, Cecep menilai bahwa anggaran sangat menentukan.
"Walaupun dana bukan satu-satunya faktor, banyak faktor lain. Tetapi dana sangat menentukan di antara faktor-faktor lain itu," tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan tingginya biaya UKT ini.
"Saya melihat pemerintah seharusnya segera turun tangan untuk menyelesaikan ini dengan menambah anggaran untuk pendidikan perguruan tinggi," tandasnya.
BACA JUGA:Heboh! Puluhan Mobil Elf SMK Tangsel Masuk Lautan Pasir Bromo, Kok Bisa?
Demikianlah informasi tentang terungkap! ternyata ini penyebab UKT mahal dijelaskan langsung oleh Kemendikbudristek. Semoga bermanfaat.
(Tianzi Agustin)