Rasulullah SAW bersabda: “Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu. Dan janganlah kikir, karena Allah akan kikir pula kepadamu.” (HR Muslim)
Di riwayat yang lain, Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا حَفْصٌ يَعْنِي ابْنَ غِيَاثٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ الْمُنْذِرِ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْفِقِي أَوْ انْضَحِي أَوْ انْفَحِي وَلَا تُحْصِي فَيُحْصِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ
“Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu.” (HR Muslim)
BACA JUGA:Rezeki Lancar! Ini Doa Jalur Langit agar Rezeki Ditambahkan dan Halal
Jadi sangat jelas melalui hadist-hadist tersebut Rasulullah SAW mewanti-wanti akan bahaya sifat kikir ini. Salah satu balasan untuk sifat ini adalah perhitungan Allah dalam memberikan rezeki kepada hambaNya tersebut dan ini merupakan satu penyebab rezeki seret.
2. Kufur Nikmat
Perbuatan maksiat yang satu ini merupakan kebalikan dari perbuatan mensyukuri nikmat.
Rasa syukur ini sendiri adalah suatu perbuatan yang menunjukkan berbagai pengaruh dari nikmat yang dilimpahkan Allah kepada hamba-Nya, dimana hati dan keimanan ikut dilibatkan dalam menampakkan rasa syukur tersebut.
Seseorang dapat dikategorikan bersyukur bila memenuhi tiga unsur, yakni:
Hatinya selalu meyakini bahwasanya segala nikmat hanya berasal dari Allah SWT. Lisannya selalu memuji kepada Allah.
BACA JUGA:Surat Istimewa, Baca 17 kali Sehari, InsyaAllah Rezeki Lancar dan Hajat Dimudahkan
Setiap jengkal anggota tubuhnya senantiasa melakukan amal sholeh.
Syaikh Shalih bin Abdul Aziz menegaskan bahwa adalah kewajiban bagi seorang hamba untuk memahami secara benar bahwasanya setiap nikmat yang didapatnya hanya berasal dari Allah SWT.
Tauhid yang sempurna sebagai hal yang utama dalam Islam tak akan mungkin terwujudkan tanpa adanya sikap yang menyandarkan tiap kenikmatan hanyalah kepada Allah.
Bila hal ini terjadi (kufur nikmat) maka tauhidnya jauh dari sempurna dan justru jatuh ke dalam kesyirikan yang membuat berbagai pintu rezeki tertutup untuk seorang hamba.