3. SDM yang Tidak Sesuai Kualifikasi
Kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia juga menjadi perhatian. Talenta atau SDM yang ada sering kali tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan asing.
BACA JUGA:Berapa Gaji Pantarlih Pilkada 2024? Segini Nominalnya yang Ditetapkan KPU RI
Hal ini membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pelatihan dan pengembangan SDM, yang pada akhirnya meningkatkan biaya operasional mereka di Indonesia.
4. Prioritas Investasi ke Tiongkok
Selain itu, kebijakan pemerintah Indonesia yang cenderung memberikan prioritas kepada investasi dari Tiongkok juga menjadi faktor penghambat.
Investasi dari Tiongkok meningkat secara signifikan, dari USD 2,6 miliar pada tahun 2016 menjadi USD 8,2 miliar pada tahun 2022.
Sektor-sektor seperti infrastruktur, hilirisasi nikel, dan mobil listrik banyak mendapatkan prioritas dari Tiongkok, yang membuat negara lain mencari tujuan investasi lain.
5. Alternatif Solusi: Brownfield Projects
Destry Damayanti mengusulkan solusi dengan mengarahkan investor ke proyek brownfield atau membeli proyek yang sudah ada untuk segera menghasilkan produksi.
Banyak proyek brownfield yang sudah siap dan bisa ditawarkan kepada investor, sehingga dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk memulai proyek dari awal.
Daftar Perusahaan Asing yang Berkembang di Indonesia
Meskipun ada sejumlah tantangan, banyak perusahaan asing yang berhasil berkembang di Indonesia. Berikut adalah daftar beberapa perusahaan asing yang telah beroperasi dan berkembang di Indonesia beserta asal negaranya:
1. Unilever (Belanda)
Unilever telah hadir di Indonesia sejak tahun 1933 dan memiliki sekitar 6.000 pekerja. Perusahaan ini terkenal dengan produk-produk konsumen sehari-hari seperti makanan, minuman, produk kebersihan, dan perawatan tubuh.