BANJARNEGARA, RBTVCAMKOHA.COM – Kasus Mbah Slamet dukun pengganda uang menghentak publik. Korban masih bertambah, 11 orang. Semuanya dihabisi dengan cara yang sama. Dikasih minuman beracun, lalu dikubur secara asal. Bahkan ada yang dikubur dalam satu lubang.
BACA JUGA:Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang; 10 Korbannya Dikasih Minum Potas
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengungkapkan, kedua tersangka, yakni ST (Slamet Tohari) alias Mbah Slamet dan BS dijerat Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana, terancam hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
Tersangka Mbah Slamet mengatakan, jika korban telah memberikan uang sebanyak Rp 70 juta secara bertahap. “Dan saya janjikan uang itu bisa digandakan sampai Rp 5 miliar, sedangkan uang dari korban saya gunakan untuk bayar utang,” kata Mbah. Tapi alih-alih menepati janji, Mbah Slamet malah menghabisi para korbannya.
BACA JUGA:Kuburan Massal di Kebun Slamet Terbongkar, Ada 10 Mayat Korban Dukun Pengganda Uang
Korban Mbah Slamet berasal dari berbagai daerah. Berdasarkan keterangan Mbah Slamet, PO sendiri berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Selain PO, ada korban lain yang berasal dari Palembang dan dua korban dari Yogyakarta.
Tidak menutup kemungkinan jumlah korban bisa bertambah. Sejauh ini petugas sudah mengevakuasi 11 jenazah yang merupakan korban Mbah Slamet. Beberapa mayat korban kekejian Mbah Slamet ternyata dikubur dalam satu liang lahat.
Sekadar diketahui, kasus terungkap berawal dari laporan anak korban PO, yakni GE yang diterima Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. GE mengaku diajak ayahnya (PO) bertemu seseorang di Banjarnegara pada Juli 2023, naik bus dari Sukabumi menuju Wonosobo.
BACA JUGA:Belum Terima SK, Calon P3K Kesehatan Seluma Meninggal Dunia
Sampai di Wonosobo, PO dan GE bertemu Mbah Slamet yang selanjutnya mengajak mereka ke rumahnya di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara. Ketika di rumahnya, Mbah Slamet mengajak PO ke dalam salah satu ruangan, sedangkan GE diminta menunggu di luar.
Selanjutnya pada 20 Maret 2023, PO kembali berangkat ke Banjarnegara seorang diri bertemu Mbah Slamet naik Wuling hitam. Sesampainya di Banjarnegara pada 23 Maret 2023, PO sempat berkomunikasi dengan SL, anaknya yang lain yakni adik dari GE.
BACA JUGA:Untuk Penerima BPNT, Ini Jadwal Pencairan Tahap Kedua dan Jumlah Bantuan yang Diterima
Lalu PO menulis pesan jika sedang di rumah Mbah Slamet dan meminta anaknya berjaga-jaga seandainya dia berumur pendek atau tidak ada kabar hingga hari Minggu (26/3) agar langsung ke lokasi bersama aparat.
“Ini di rumahnya pak Slamet buat jaga-jaga kalo umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai hari minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat," begitu isi chat PO pada anaknya.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Lulus Seleksi Polri 2023