Dalam mencari suami, Imas lebih menekankan pada karakter daripada kekayaan.
"Aku hanya butuh lelaki yang benar-benar serius, dimahar dengan uang Rp10 ribu pun aku tak mempermasalahkan," katanya.
Ini menunjukkan bahwa bagi Imas, yang lebih penting adalah kepribadian dan ketulusan calon pasangan, bukan seberapa besar penghasilannya.
BACA JUGA:Ramai Dikritik Warganet, Apa Itu Forum Indosarang dan Kenapa Dianggap Rasis?
Kenapa Rp 10 Ribu?
Pertanyaan yang sering muncul dari netizen adalah mengapa Imas hanya meminta mahar Rp 10 ribu. Dalam banyak budaya, mahar adalah simbol dari keseriusan dan komitmen dalam pernikahan. Namun, Imas tampaknya ingin menghilangkan segala hambatan material yang mungkin ada.
Dengan menetapkan mahar yang sangat rendah, ia ingin menekankan bahwa hubungan yang baik dibangun di atas fondasi kepercayaan dan cinta, bukan uang.
BACA JUGA:Grace Natalie jadi Komisaris MIND ID, Segini Kisaran Besaran Gaji dan Tunjangannya
Apakah Ini Hanya Sensasi?
Meskipun banyak yang meragukan niat tulus Imas, tidak bisa dipungkiri bahwa unggahannya telah membuka diskusi yang menarik tentang peran uang dalam hubungan.
Apakah tindakan Imas ini hanya untuk mencari popularitas atau benar-benar mencari pasangan yang tulus? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
BACA JUGA:Kabar Gembira, BRI Buka 3 Program Rekrutmen Pekerja Sekaligus, Cek Kualifikasinya
Namun, jika dilihat dari sisi positif, kisah Imas ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih fokus pada nilai-nilai kemanusiaan dalam membangun hubungan, daripada hanya sekedar mengejar materi.
Kisah viral Imas Ratnasarie bukan hanya sekedar cerita tentang seorang janda yang mencari suami pengangguran dengan mahar Rp 10 ribu.
BACA JUGA:Ruben Onsu Gugat Cerai Sarwendah, Apa yang Menjadi Penyebabnya? Ini Kata Kuasa Hukum
Jadi, apakah Anda tertarik untuk menjadi bagian dari cerita Imas? Mungkin, hanya mungkin, cinta sejati tidak mengenal status pekerjaan atau jumlah uang dalam mahar.