1. Jumlah Mobil Disita yang Meningkat
- Sepanjang tahun 2023, sekitar 250.000 - 300.000 mobil telah disita sebagai dampak dari berakhirnya langkah moratorium utang Bank of Thailand (BoT) untuk membantu debitur yang terkena dampak COVID-19.
Banyak debitur yang tidak mampu melanjutkan pembayaran sehingga lembaga keuangan mengambil alih kendaraan tersebut.
Seluruh mobil sitaan ini dikirim ke berbagai tempat lelang dan menyebabkan kelebihan pasokan mobil bekas di pasaran.
Akibatnya, operator mobil bekas perlu menurunkan harga jual, dan beberapa tenda bahkan harus menjual dengan kerugian untuk menjaga likuiditas bisnisnya.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Daftar PPG Daljab 2024 Lewat SIMPKB, Simak Jadwal dan Tahapannya
2. Pasar Kendaraan Baru yang Kompetitif
- Popularitas kendaraan listrik (EV) menambah tekanan pada pasar mobil bekas. Persaingan yang ketat dengan strategi harga jual yang terus menurun berdampak pada merek mobil Jepang yang menggunakan mesin pembakaran dan hibrida.
Meski tidak terjadi perang harga seperti di pasar EV, namun mereka harus mengeluarkan promosi, diskon, penukaran, dan giveaway untuk mempertahankan pangsa pasar.
Konsumen cenderung memilih mobil listrik baru dengan promosi menarik dibandingkan mobil bekas, yang membuat harga mobil bekas harus turun agar bisa terjual.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa di Kabupaten Banjar 2024, Ada 277 Desa, Mana yang Paling Besar?
3. Pengetatan Kredit oleh Lembaga Keuangan
- Dengan banyaknya mobil yang disita pada tahun 2023, lembaga keuangan harus menyesuaikan keketatannya dalam memberikan pinjaman.
Dari 10 nasabah yang mengajukan kredit mobil, hanya 2 yang disetujui, membuat tenda mobil bekas lebih sulit melepas mobil mereka.
Beberapa orang perlu menjual mobil dengan kerugian untuk mendapatkan likuiditas dan mendanai pembelian mobil baru.
BACA JUGA:Monte Carlo jadi Ketua Perbakin Rejang Lebong 2024-2028, Ini Misi yang Akan Dilakukannya?
Meskipun situasi ini terlihat buruk, namun ini adalah peluang emas bagi mereka yang mencari mobil bekas, terutama bagi konsumen yang siap membeli tanpa pembiayaan atau dengan kredit yang baik.