Anak-anak yang sering dimarahi mungkin internalisasi pesan-pesan negatif tersebut, menganggap diri mereka tidak berharga atau tidak pantas mendapatkan kasih sayang.
Hal ini dapat menyebabkan rendahnya harga diri, kecemasan, dan bahkan depresi pada anak-anak, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka secara keseluruhan.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Kulon Progo Tahun 2024, Cek Desa dengan Dana Terbesar
4. Masalah Kesehatan Mental
Dampak psikologis dari sering dimarahi dan dibentak bisa sangat serius. Anak-anak yang mengalami bentakan mungkin mengalami tingkat stres yang tinggi, yang dapat berujung pada gejala seperti kecemasan, depresi, dan kemarahan yang berlebihan.
Stres kronis ini dapat mengganggu perkembangan normal mereka dan menyebabkan masalah perilaku yang lebih serius di masa depan.
5. Masalah Perilaku dan Kesehatan Fisik
Anak-anak yang sering dimarahi cenderung memiliki masalah perilaku yang lebih sering muncul, seperti agresi fisik dan verbal, perilaku melarikan diri, atau perilaku yang tidak menyenangkan lainnya.
Selain itu, stres kronis yang disebabkan oleh bentakan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung, kanker, dan masalah autoimun di masa dewasa.
BACA JUGA:Sebelum Beli Pahami Jenis Emas Batangan, Cek juga Keuntungan Investasi Emas Batangan
6. Membuat Anak Merasa Tidak Aman
Bentakan dan kekerasan verbal dapat membuat anak merasa tidak aman dan takut. Anak-anak yang sering dibentak cenderung menjadi lebih agresif dan sulit mengontrol emosinya, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk merasa aman dan nyaman dalam lingkungan sosial dan keluarga mereka.
7. Risiko Depresi dan Masalah Psikologis Lainnya
Studi telah menunjukkan bahwa anak-anak yang sering mengalami kekerasan verbal atau bentakan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan masalah psikologis seperti depresi.
Gejala-gejala seperti ini tidak hanya mempengaruhi perilaku anak dalam jangka pendek, tetapi juga dapat berdampak jangka panjang pada kesejahteraan mental mereka di masa dewasa.
Melihat dari berbagai dampak serius ini, penting bagi orang tua dan caregiver untuk memahami bahwa cara mengatasi emosi mereka dan berkomunikasi dengan anak secara positif dapat memiliki dampak besar pada perkembangan dan kesejahteraan anak.