Ia menjelaskan bahwa proses pemulihan pusat data dilakukan secara bertahap, namun belum dapat memastikan kapan sistem ini akan pulih sepenuhnya.
BACA JUGA:Dana Desa di Kabupaten Jepara Tahun 2024, Berikut Rinciannya per Desa
Budi hanya menegaskan bahwa pihaknya bakal bekerja semaksimal mungkin untuk memulihkan PDN Kominfo.
“Saya pastikan saat ini tim sedang bekerja secara optimal untuk mempercepat pemulihan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Kominfo belum merilis penyebab resmi terganggunya PDN, apakah disebabkan oleh serangan ransomware atau faktor lainnya.
BACA JUGA:Orang Tua Harus Tahu! Begini Cara Menghilangkan Trauma Pada Anak Setelah Dimarahi
Namun, spekulasi yang berkembang di kalangan pengamat keamanan siber sangat mengarah pada kemungkinan serangan ransomware, mengingat gejala yang ditunjukkan sangat sesuai dengan modus operandi serangan tersebut.
BACA JUGA:Sebelum Beli Pahami Jenis Emas Batangan, Cek juga Keuntungan Investasi Emas Batangan
Bahaya Ransomware dan Dampaknya pada Masyarakat
Serangan ransomware merupakan ancaman yang sangat serius di era digital ini. Ransomware tidak hanya mengancam integritas data, tetapi juga keamanan dan privasi individu.
Ketika data penting seperti informasi keimigrasian atau data kependudukan jatuh ke tangan yang salah, konsekuensinya bisa sangat berbahaya.
BACA JUGA:Fresh Graduate Merapat, BCA Buka Lowongan Kerja dengan 4 Posisi, Pendaftaran Sampai 30 Juni 2024
Data tersebut dapat disalahgunakan untuk berbagai kejahatan seperti pencurian identitas, penipuan, dan bahkan pemerasan.
Kasus serangan ransomware terhadap PDN Kominfo ini juga menyoroti pentingnya memiliki sistem keamanan yang kuat dan berlapis dalam pengelolaan data publik.
BACA JUGA:Mekar Sempurna, Petani Kopi Lubuk Resam Kembali Buktikan Raflesia Bisa Dibudidaya
Mengandalkan satu lapisan keamanan seperti cloud computing saja tidak cukup. Diperlukan integrasi dengan teknologi lain seperti edge computing dan backup independen untuk memastikan bahwa data tetap aman dan layanan publik tidak terganggu.