Waspada! Kasus Infeksi Bakteri Pemakan Daging Sedang Merebak di Jepang, Kenali Gejalanya

Rabu 26-06-2024,12:57 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

- Pembengkakan disertai ruam keunguan,

- Warna keunguan pada kulit yang berubah menjadi lecet berisi cairan berbau busuk, dan

- Perubahan warna, pengelupasan, dan adanya serpihan kulit saat terjadi kematian jaringan pada area kulit yang terinfeksi.

Apabila tidak segera diobati, pasien mungkin mengalami penurunan tekanan darah secara drastis dan penurunan kesadaran dalam empat sampai lima hari setelah terinfeksi bakteri pemakan daging.

Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas setelah mengalami luka, segera temui dokter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

BACA JUGA:Dana Desa Kabupaten Manggarai, untuk 145 Desanya, Ini yang Terima Kucuran Terendah

Faktor risiko infeksi bakteri pemakan daging

Selain penyakit kronis yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa faktor lain yang membuat seseorang berisiko mengalami necrotizing fasciitis, yaitu:

- Mengonsumsi alkohol dan narkoba kelas berat

- Berusia lebih tua atau lansia

- Mengalami kekurangan gizi

- Berat badan berlebih atau obesitas

- Baru menjalani operasi, dan

- Mengidap penyakit arteri perifer.

BACA JUGA:Miris, Ini Fakta Baru Kasus Persetubuhan Oknum Guru dengan Murid, Polisi Dalami Apakah ada Korban Lain

Pengobatan Infeksi Bakteri Pemakan Daging

Pasien yang terinfeksi bakteri pemakan daging akan menjalani beberapa tahapan pengobatan. Tahapan tersebut akan tergantung pada tingkat infeksi saat pengobatan dimulai.

Pemberian antibiotik dan pembedahan akan menjadi pengobatan utama yang dokter lakukan jika Anda terdiagnosis mengalami necrotizing fasciitis.

Kategori :