1. Air Coolant Radiator
Ini adalah jenis air radiator yang paling umum digunakan. Air coolant ini dirancang khusus untuk kendaraan yang sering menghadapi masalah overheat.
Salah satu kelebihan utamanya adalah titik didih yang tinggi, antara 110 hingga 115 derajat Celsius, yang memungkinkan cairan ini bertahan lebih lama di bawah suhu tinggi.
Air coolant terdiri dari air tanpa mineral, propylene glycol (sejenis zat anti-beku), dan lapisan anti-karat. Kombinasi ini membuat air coolant sangat efektif dalam menyerap panas dan mencegah karat pada bagian dalam radiator.
Penggunaan air coolant membantu menjaga mesin tetap dingin dan mencegah kerusakan akibat panas berlebih.
BACA JUGA:Mak-mak Tidak Boleh Abai, Ini Cara Pemakaian Minyak Goreng yang Sehat dan Aman Dikonsumsi
2. Radiator Super Coolant
Radiator super coolant adalah pilihan yang lebih kuat untuk mobil, terutama yang sering digunakan dalam kondisi ekstrem atau untuk kendaraan yang lebih tua.
Cairan ini memiliki batas didih yang lebih tinggi dibandingkan air coolant biasa, sehingga mampu menahan suhu yang lebih tinggi dan menjaga mesin dari overheat.
Jenis air ini sangat cocok untuk mobil-mobil tua yang sering mengalami masalah dengan sistem pendinginan.
Radiator super coolant membantu menjaga suhu mesin tetap stabil bahkan dalam kondisi yang paling menantang.
BACA JUGA:Review Hyundai Casper EV 2024, Kira-kira Berapa Harganya? Coba Cek di Sini
3. Air Mineral atau Air Keran
Ketika air coolant atau super coolant tidak tersedia, air mineral atau air keran bisa menjadi alternatif sementara.
Meskipun air mineral dapat membantu menstabilkan suhu mesin, namun penggunaan jangka panjang tidak disarankan.
Air mineral memiliki titik didih yang lebih rendah, sekitar 100 derajat Celsius, dan kandungan mineral di dalamnya dapat menyebabkan karat pada radiator.
BACA JUGA:Mak-mak Tidak Boleh Abai, Ini Cara Pemakaian Minyak Goreng yang Sehat dan Aman Dikonsumsi