Sapi dara disambut dengan upacara di Bandara Ben-Gurion. Pejabat Temple Institute Rabi Chanan Kupietzky, Rabi Tzachi Mamo, Rabi Yisrael Ariel dan Rabi Azaria Ariel berpartisipasi dalam upacara tersebut, bersama Stinson dan direktur jenderal Kementerian Warisan dan Yerusalem Netanel Isaac.
“Saya tidak berniat melakukan ini, tetapi saat ini, saya mungkin adalah pemburu sapi dara merah terbaik di Texas,” kata Stinson.
“Alkitab mengatakan untuk membawa sapi merah untuk menyucikan Israel, dan saya mungkin tidak memahaminya, tetapi saya hanya melakukan apa yang dikatakan Alkitab.”
“Nubuatan itu menjadi kenyataan, dan orang-orang Yahudi kembali ke Israel,” imbuh Stinson.
“Sekarang mereka perlu membangun kuil. Tapi itu seperti membeli mobil yang sangat bagus. Jika Anda tidak memiliki kuncinya, Anda tidak akan kemana-mana. Sapi merah adalah kunci untuk membuat kuil berfungsi seperti yang seharusnya.”
Menurut Stinson, peternak yang memelihara ternak adalah seorang Kristen yang taat yang sangat tertarik dengan perintah ini dan mulai membiakkan ternak untuk sifat tersebut.
Apa Itu Sapi Merah?
Sapi merah pertama kali disebutkan dalam Kitab Bilangan 19:3, ketika Tuhan memberi tahu Nabi Musa dan Nabi Harun:
"Ini adalah hukum ritual yang Tuhan perintahkan: Perintahkan orang Israel untuk membawakanmu seekor sapi merah tanpa cacat, di mana tidak ada cacat dan di atasnya tidak ada kuk.”
BACA JUGA:Dana Desa di Kabupaten Kaur Tahun 2024, Segera Cek Pembagian Desamu
Taurat selanjutnya menjelaskan bagaimana sapi itu diproses dan dibakar dan abunya dicampur ke dalam air yang disucikan.
Mereka yang menjadi najis karena menyentuh mayat manusia akan disucikan dengan memercikkan air yang dicampur dengan abu pada mereka dua kali: sekali tiga hari setelah mereka bersentuhan dengan mayat dan yang kedua tujuh hari setelah kontak.
Taurat menceritakan bahwa seekor sapi betina merah dibawa ke Elazar sang Imam, putra Nabi Harun, dan diproses abunya untuk ritual itu. Menurut Talmud, abu itu digunakan sejak saat itu hingga akhir periode Kuil Pertama.
Selama periode Bait Suci Kedua, lima sampai tujuh sapi dara merah dibakar untuk abunya. Maimonides menulis dalam ringkasannya tentang hukum Yahudi, Mishneh Torah (Laws of the Red Heifer, 3:4), bahwa sapi merah berikutnya akan dibawa oleh Mesias.
Kisah umat Yahudi dan sapi betina merah ini juga diabadikan dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah. Dalam bahasa Arab, Al-Baqarah artinya sapi betina.
Mengapa Sapi Dara Merah Penting?