Presiden Joko Widodo menetapkan aturan tentang implementasi sistem bayar tol tanpa stop atau Multi Lane Free Low (MLFF). Penerapan sistem tersebut sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol.
Keputusan tersebut telah ditandatangani Presiden Jokowi pada 20 Mei 2024. Rencana penetapan sistem MLFF tersebut diatur dalam Pasal 67 PP No 23 tahun 2024 yang menyatakan bahwa pengumpulan dapat dilakukan melalui sistem elektronik.
BACA JUGA:MasyaAllah! Ini Keistimewaan Bagi Orang Tua Jika Anak Hafal Al-Qur'an
Multi Lane Free Flow merupakan bagian dari bentuk ETC sebagai metode baru dalam pembayaran tol di mana kendaraan tidak perlu berhenti atau mengantre di gerbang tol. Sistem tersebut mengidentifikasi kendaraan sehingga dapat terus melaju dengan kecepatan tinggi.
Teknologi Multi Lane Free Flow yang digunakan oleh Indonesia adalah sistem Global Navigation Satellite System (GNSS) yang dikembangkan oleh perusahaan Roatex Ltd asal Hungaria.
Sistem tersebut memungkinkan untuk melakukan transaksi melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit.
Penggunaan uang elektronik telah mengurangi waktu transaksi menjadi 4 detik dibandingkan transaksi manual selama 10 detik. Sehingga, penggunaan MLFF diyakini mampu memberikan manfaat untuk meminimalisir waktu antrean menjadi nol detik.
BACA JUGA:Catat, Ini 4 Cara agar Tanaman Kopi Cepat Berbuah Lebat, Dijamin Hasilnya Maksimal
Dihimpun dari Jurnal Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan yang Berjudul Kajian Penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF) di Jalan Tol Indonesia, penerapan sistem Multi Lane Free Flow memiliki empat fungsi di antaranya:
1. Dapat mendeteksi kendaraan yang melewati gerbang tol
2. Sistem memproses informasi transaksi ke manajemen untuk proses transaksi
3. Pengawasan dan pemantauan status dan aktivitas pada gerbang tol
4. Melindungi data agar tidak terjadi manipulasi data maupun data dapat hilang
Teknologi Multi Lane Free Flow memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode pembayaran lainnya.
Waktu tempuh akan lebih cepat dan efisien sehingga tidak terjadi antrean dan tundaan di gerbang tol.
Selain itu, proses akan lebih efisien dalam biaya operasi, meminimalisir bahan bakar kendaraan, dan lebih ramah lingkungan untuk mempercepat mobilitas pengiriman barang dan jasa.