Kerap Dianggap Mistis, Ini 4 Mitos Bulan Suro yang Masih Dipercaya Masyarakat Jawa

Jumat 05-07-2024,09:17 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Kerap dianggap mistis, ini 4 mitos bulan Suro yang masih dipercaya masyarakat Jawa.

Bulan Muharam bagi masyarakat muslim termasuk salah satu bulan haram yang sangat penting untuk memperingati waktu hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

BACA JUGA:Lebih Irit, Ini Perbandingan Jarak Tempuh Bengkulu-Palembang Lewat Tol dan Jalan Biasa

Menurut kebudayaan masyarakat Jawa, Muharam disebut sebagai bulan Suro yang dipercaya penuh kesialan.

Suro adalah bulan sakral yang memiliki pantangan atau larangan, Suro juga merupakan bulan pertama dalam kalender Jawa. Bulan ini dipercaya dipenuhi oleh nasib buruk dan kesialan, sehingga masyarakat disarankan untuk bersikap hati-hati dan mawas diri supaya tidak tertimpa sial.

Bulan Suro diciptakan oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645) pada zaman Kerajaan Mataram Islam. Sultan berkeinginan untuk menyesuaikan kalender Saka (kalender Jawa dan Hindu) agar sesuai dengan sistem penanggalan Islam.

Selain itu, penyesuaian ini juga bertujuan untuk menyatukan dua kubu masyarakat Jawa yang terpecah akibat perbedaan keyakinan, yakni penganut Kejawen (Kepercayaan Jawa) dengan Putihan (Kepercayaan Islam).

BACA JUGA:Peraturan Terbaru, Ini Daftar Fasilitas yang Didapati Kades, Ada Uang Pensiun hingga Perlindungan Hukum

Suro dikenal oleh masyarakat sebagai bulan yang sangat sakral. Suro menjadi waktu untuk memandikan benda-benda pusaka dan melaksanakan berbagai ritual sakral Kejawen.

Dalam bulan Suro terdapat beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan masyarakat Jawa jika ingin terhindar dari berbagai kesialan dalam hidup.

BACA JUGA:Segini Gaji dan Tunjangan Kepala Desa Tahun 2024! Lebih Besar dari Gaji PNS

Lantas, apa saja mitos bulan Suro?

Berikut mengenai 4 mitos bulan Suro yang sangat dipercaya oleh masyarakat Jawa di nusantara:

1. Dilarang Menggelar Pesta Pernikahan

Tidak diperkenankan menikah saat bulan Muharram atau Suro karena dipercaya mendatangkan malapetaka.
Menurut catatan Serat Chentini, jika menikah di bulan Muharram maka setelah berumah tangga akan membuat pasangan memiliki banyak utang. Karenanya tak jarang orang menjauhi hajatan pernikahan di bulan tersebut.

Kategori :