Ini sesuai dengan janji Lei Jun pada tahun 2018 selaku CEO Xiaomi Global, yang mengatakan profit margin penjualan HP, perangkat IoT (Internet of Things), dan produk gaya hidup tidak akan melebihi 5 persen.
Lalu, dari mana Xiaomi mendapat keuntungan? Jawabannya adalah melalui iklan. Per kuartal pertama tahun 2021, Xiaomi menghasilkan pendapatan hingga 3,9 miliar yuan melalui iklan, alias sekitar Rp8,7 triliun.
Pendapatan tersebut adalah yang paling tinggi dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya. Rekor tersebut terpecahkan kembali pada kuartal kedua tahun 2021, dengan pendapatan iklan sebesar 4,5 miliar yuan atau sekitar Rp10 triliun.
BACA JUGA:Acer Aspire 5 A515-58M 91Y5, Laptop dengan Intel Core i9 13th Gen yang Bertenaga
2. Mi Fans dan Dukungan Komunitas yang Kuat
Harga HP Xiaomi yang cenderung murah membuat banyak orang penasaran dan akhirnya berkembang mencintai vendor dari Tiongkok ini.
Perkembangan pengguna yang banyak juga memunculkan komunitas yang kuat (Mi Fans). Kehadiran komunitas yang kuat ini juga menjadi salah satu strategi marketing Xiaomi.
Xiaomi lebih memanjakan komunitas dibanding melakukan marketing di berbagai media.
BACA JUGA:MSI Modern 14, Laptop dengan Prosesor Intel Core i5 yang Tipis dan Tangguh
Komunitas yang kuat semakin dimanjakan karena sering dilibatkan pada event peluncuran produk Xiaomi.
Xiaomi sering meluncurkan produk terbarunya di Indonesia dengan melibatkan Mi Fans. Mi Fans ini semakin kuat karena di tiap daerah juga bermunculan komunitas Mi Fans versi lokalnya.
BACA JUGA:Rindu Nostalgia, Nokia 105 (2024) 2G Resmi Meluncur, Ponsel Terbaru dengan Fitur Klasik
Komunitas yang kuat ini juga membuat HP Xiaomi semakin populer. Pada perkembangan selanjutnya, komunitas ini menjadi bagian inti Xiaomi dalam meraih pangsa pasar lebih luas.
Tidak heran jika Xiaomi kemudian melakukan marketing secara masif dengan cara lain, seperti menunjuk brand ambassador JKT48.
BACA JUGA:Moto Razr 50 Ultra Sudah Beredar di India, Bawa SoC Snapdragon 8s Gen 3 yang Bertenaga
3. MIUI dan HyperOS