Saat jumlah dopamin terlalu tinggi pada otak, maka seseorang akan kesulitan untuk membedakan hal yang baik dan buruk.
Selain itu, pecandu juga sulit untuk mengambil keputusan, memiliki percaya diri yang rendah, hingga daya kreativitas yang menurun.
Bahkan, terlalu sering menyaksikan konten pornografi meningkatkan risiko penyusutan jaringan otak yang memicu kerusakan permanen pada otak.
BACA JUGA:Ciri-ciri 8 Aplikasi yang Mirip dengan MSL dan Perlu Diwaspadai, Jangan Sampai jadi Korban
2. Gangguan emosi pada anak
Konten pornografi juga dapat menyebabkan gangguan emosi pada anak. Anak-anak yang mengalami kecanduan pornografi akan memiliki keinginan untuk terus menerus menyaksikan atau menikmati berbagai hal yang berbau pornografi. Mulai dari video, gambar, cerita, percakapan, hingga gerak tubuh.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang yang Sedang Viral Tahun 2024, Buktikan Sendiri
Jika keinginan ini tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka pecandu berisiko mengalami emosi yang tidak stabil. Misalnya seperti marah, tersinggung, hingga perubahan suasana hati.
Pecandu pornografi juga kerap mengalami gangguan cemas akibat perbuatannya saat banyak orang mengetahui kebiasaannya, termasuk orang tua.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Ini Arti Aplikasi Layanan Sisemok yang Ramai Diperbincangkan
3. Menurunkan kemampuan bersosialisasi
Anak-anak yang gemar menyaksikan konten pornografi juga berisiko mengalami kesulitan dan penurunan kemampuan bersosialisasi.
Selain itu, anak juga akan menganggap normal setiap kekerasan dalam hubungan, baik secara fisik maupun seksual.
Kecanduan pornografi juga meningkatkan risiko kegiatan seksual sebelum menikah. Kurangnya edukasi seksual membuat kasus pernikahan dini, hamil di luar nikah, hingga penyebaran penyakit menular seksual menjadi cukup tinggi.
BACA JUGA:Apa Itu Aplikasi Layanan SISKA KU INTIP yang Bikin Heboh Netizen? Berikut Penjelasannya
Tips Mencegah Kecanduan Pornografi pada Anak