Cara ini menguntungkan karena biayanya lebih efisien dibanding pinjaman luar negeri. Selain itu konversi pinjaman ke pinjaman punya biaya dan risiko yang rendah.
Cara pemerintah membayar utang luar negeri juga bisa dilakukan dengan metode debt swap, yakni membayar pinjaman dengan cara menkarnya jadi program tertentu:
1. Pajak
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Pemerintah terpaksa mengajukan pinjaman luar negeri karena penerimaan negara tidak mampu mencukupi anggaran belanja negara (APBN). Sedangkan sumber penerimaan APBN adalah pajak.
Pajak punya peran besar untuk kepentingan pembangunan dan menutupi pengeluaran pemerintah, termasuk terkait pembayaran utang luar negeri.
BACA JUGA:Ini Batas Pembelian Pertalite 2024, Ketahui Daftar Mobil yang Diperbolehkan Isi
2. SBN
Surat Berharga Negara (SBN) adalah surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. SBN diterbitkan untuk membiayai anggaran negara.
Saat seseorang membeli SBN, bisa diartikan bahwa pembeli meminjamkan uang pada Pemerintah. Sebagai imbal baliknya, pemegang SBN akan mendapat keuntungan berbentuk kupon (bunga obligasi).
3. Hasil Ekspor
Secara umum, pelunasan utang luar negeri bisa diambil dari hasil ekspor suatu negara. Hal ini juga yang pernah dilakukan oleh Zambia.
Pertumbuhan utang luar negeri Zambia sempat menyentuh angka 10,5 miliar dolar Amerika Serikat pada 2018. Lalu pada 2019, Zambia mengambil kebijakan pelegalan ekspor ganja. Ekspor disebut mampu mengurangi utang negara.
Sayangnya kebijakan ekspor ganja belum bisa dilegalkan di Indonesia karena tanaman tersebut masuk dalam larangan. Namun Indonesia punya sumber ekspor lain yang hasilnya bisa digunakan untuk membayar utang luar negeri.
BACA JUGA:Pajak Mobil Dinas Menunggak, Camat di Seluma Kena Tilang saat Ops Patuh Nala 2024
Tambahan informasi, utang luar negeri merupakan sumber pembiayaan anggaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi (Lincolin Arsyad, 2010).
Utang luar negeri dimanfaatkan untuk membiayai belanja negara sehingga dapat mendukung kegiatan ekonomi suatu negara, terutama kegiatan-kegiatan produktif sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu negara tersebut.