BACA JUGA:Pasti ACC! Pinjam KUR BRI 2023 Rp 100 Juta Langsung Cair, Berikut Syarat Pinjaman Tanpa Jaminan
Namun, saat ini harga minyak dunia kembali naik ke kisaran USD 80 lebih per barel, sehingga Pemerintah harus menunggu harga minyak dunia turun dahulu, kemudian menurunkan harga Pertalite.
BACA JUGA:Penting, Ini Alur Ujian dan Syarat Penerimaan Bintara Polri 2023
"Dugaan kami antara US$65 (per barel) kami sudah harus berhitung, tipis, bahwa ini (harga pertalite) memang sebelumnya harus diturunkan. Kita lihat kalau harga minyak sudah US$65 per barel, kalau belum itu (turun) kayaknya sih belum (harga pertalite turun)," katanya di BPH Migas, Jakarta Selatan, Senin (10/4), dikutip dari CNN Indonesia.
BACA JUGA:TPP ASN Pemkab Lebong Cair Minggu Ini, Jumlahnya Naik Banyak
Sementara itu, Tutuka sempat menyinggung bahwa harga pertalite saat ini, Rp 10 ribu per liter, masih di bawah harga keekonomian.
Melansir laman resmi Pertamina, terpantau pada April 2023 harga Pertalite masih dikisaran Rp 10.000 per liter.
Sebelumnya, Jumlah kuota Pertalite tahun ini lebih besar dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 29,91 juta KL. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menetapkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP/Pertalite) sebesar 32,56 juta kiloliter (KL) untuk tahun 2023.