Bank komersial berfokus pada pelanggan bisnis. Bisnis membutuhkan rekening giro seperti halnya individu, namun dengan layanan yang lebih kompleks dan jumlah transaksi yang sangat besar.
Bank komersial, yang juga dikenal sebagai bank korporat, mengelola pembayaran untuk pelanggan bisnis, menyediakan jalur kredit untuk mengelola arus kas, dan menawarkan layanan valuta asing untuk perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri.
BACA JUGA:Nasabah Harus Waspada, Inilah Ciri-ciri Bank Tidak Sehat, Cek Daftarnya
3. Bank Investasi
Bank investasi membantu perusahaan meningkatkan modal di pasar keuangan. Jika sebuah perusahaan ingin go public atau menjual utang ke investor, perusahaan tersebut sering kali menggunakan bank investasi.
Bank jenis ini juga dapat memberi saran ke perusahaan tentang merger dan akuisisi. Mereka berperan penting dalam struktur permodalan dan strategi perusahaan besar.
BACA JUGA:12 Bank BPR Bangkrut hingga Dicabut Izin Usaha, Ternyata Ini Biang Keroknya
4. Bank Sentral
Bank sentral mengelola sistem moneter untuk pemerintah. Sebagai contoh, Federal Reserve adalah bank sentral Amerika Serikat yang bertanggung jawab mengawasi bank dan menetapkan kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi, mengurangi pengangguran, dan memberikan suku bunga pinjaman yang moderat. Di Indonesia, peran ini dijalankan oleh Bank Indonesia.
BACA JUGA:Hingga Juli 2024, Ada 8 Bank Terancam Bangkrut, Apa Saja Daftarnya?
Dengan memahami peran dan cara kerja bank, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan layanan perbankan dan memahami pentingnya menjaga kestabilan sistem keuangan.
Bank bukan hanya tempat menyimpan uang, tetapi juga institusi yang menggerakkan roda ekonomi melalui berbagai layanan dan produk keuangan yang mereka tawarkan.
BACA JUGA:Lokasi Libur Akhir Pekan? Ini 6 Tempat Camping di Medan, Murah dan Seru
Demikianlah informasi tentang Begini cara BANK mendapatkan keuntungan! salah satunya dari bunga pinjaman dan biaya layanan. Semoga bermanfaat.
(Tianzi Agustin)