Pendapat pertama mengatakan malam Lailatul Qadar jatuh pada malam-malam 10 terakhir Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil. Pendapat ini merupakan pendapat jumhur ulama, di antaranya Madzhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah, serta Al-Auza'i dan Abu Tsaur.
Bahkan Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menegaskan bahwa malam itu tepatnya malam tanggal 27 Ramadan.
BACA JUGA:Harga Pertalite April 2023 Ini Turun di Bawah Rp10 Ribu per Liter? Simak Infonya di Sini
2. Tiga Puluh Malam Ramadan
Pendapat kedua ini mengatakan Lailatul Qadar itu beredar sepanjang Ramadhan, sejak malam pertama hingga malam terakhir. Maksudnya bisa saja ada di malam-malam yang berbeda.
3. Sepuluh Malam Terakhir Ramadan
Pendapat ketiga mengatakan malam Lailatul Qadar itu adanya di malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadan, tetapi tidak bisa dipastikan pada tanggal berapa. Namun, meski tidak diketahui, tanggalnya tidak berpindah-pindah, setiap tahun selalu jatuh pada tanggal yang sama.
Hanya saja Allah SWT merahasiakan malam itu kepada kita. Sehingga tetap dipersilakan untuk mencarinya di semua malam sepuluh terakhir. Pendapat ini merupakan pendapat resmi Madzhab Asy-Syafi'iyah, sebagaimana yang diriwayatkan rahimahullah oleh Al-Imam An-Nawawi.
BACA JUGA:Isi Solar Subsidi Wajib Gunakan My Pertamina, 6,1 Juta Kendaraan Terdaftar
4. Malam Pertama Ramadhan
Malam Qadar jatuh pada malam awal dari bulan Ramadhan. Pendapat ini dikemukakan oleh Abi Razin Al-Uqaili Ash-Shahabi, yang meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahuanhu.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ