3. Paparan asap polusi dan asap rokok
Selain karena faktor usia dan paparan sinar matahari, leher bergaris juga dapat disebabkan oleh paparan asap polusi dan asap rokok. Asap-asap ini akan menyebabkan proses munculnya leher bergaris lebih cepat. Hal ini dapat terjadi karena asap polusi dan asap rokok memperlambat pertumbuhan kolagen baru di kulit.
BACA JUGA:MENPAN RB Beri Tanggapan Cleansing Guru Honorer, Jika Bukan PNS dan PPPK Berhentikan
5. Mengalami penurunan berat badan
Setelah sebelumnya kelebihan berat badan. Saat berat badan berlebih kulit teregang, tapi saat berat badan turun kulit yang sudah teregang tersebut tidak ikut menyusut (seperti balon yang sudah ditiup lalu dikempeskan), sehingga menggelambir.
BACA JUGA:Inilah 10 Urutan Negara Paling Korup di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?
6. Gerakan berulang
Melakukan gerakan secara berulang juga dapat menjadi penyebab munculnya leher bergaris. Sering menekuk leher atau memiringkan kepala ke kanan atau ke kiri secara berulang akan menimbulkan garis di leher.
BACA JUGA:Ini Duduk Perkara dan Tindak Lanjut Terkait Cleansing Guru Honorer di Jakarta
7. Genetik
Leher bergaris juga dapat disebabkan oleh faktor genetik atau turunan dari orang tua. Faktor genetik ini mempengaruhi jumlah produksi kolagen dan serat protein yang elastis pada kulit. Selain itu, faktor genetik juga memengaruhi cara tubuh merespon peradangan. Peradangan yang parah akan mempercepat proses penuaan dan munculnya leher bergaris.
BACA JUGA:Ini 9 Titik Denyut Nadi Manusia yang Perlu Kamu Ketahui, Serta Cara Menghitung Denyut Nadi Normal
Penilaian dari sisi kesehatan atas lipatan kulit leher ini sangat tergantung dari apa penyebabnya. Jika lipatan kulit leher terjadi pada orang berusia lanjut, tentunya ini merupakan hal yang wajar dan normal.
Akan tetapi bila kondisi ini disebabkan oleh penuaan dini, kebiasaan buruk seperti merokok, tidak pakai tabir surya, dan sebagainya, tentu hal ini kurang baik.
BACA JUGA:KPK Bongkar 3 Kasus Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang, Ada 4 Orang yang Dicegah ke Luar Negeri
Penuaan dini umumnya terkait dengan berbagai gangguan kesehatan yang lainnya, yang kemungkinan lebih berisiko dibandingkan keriput di kulit semata, sama halnya dengan kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok.