Fatty liver dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk obesitas, malnutrisi, faktor genetik, usia, riwayat penyakit hepatitis C, kolesterol tinggi, dan gangguan tidur seperti sleep apnea.
Orang tua perlu menyadari bahwa memberikan makanan berlemak dan bergula tinggi kepada anak dapat meningkatkan risiko terjadinya fatty liver.
Obesitas sebagai Faktor Risiko Utama
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk pengembangan fatty liver pada anak-anak. Anak-anak yang obesitas memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami penumpukan lemak di hati mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10-20% anak obesitas memiliki NAFLD, dan angka ini meningkat hingga 80% pada anak-anak yang mengalami obesitas morbid.
Adhiramsyah Choesin, seorang content creator kesehatan, membagikan pengalaman pribadinya yang bisa dijadikan pelajaran berharga.
Pada usia 18 tahun, Adhiramsyah didiagnosis mengidap mild fatty liver. Kondisi ini menjadi mimpi buruk bagi Adhi, mengingat tubuh gempalnya sejak kecil yang dianggap lucu oleh lingkungan sekitar.
Kisahnya menunjukkan betapa seriusnya masalah kesehatan ini dan bagaimana obesitas dapat menjadi pemicu utama.
BACA JUGA:Dana Desa di Kabupaten Bekasi Tahun 2024, Bisa Digunakan untuk Rumah Ibadah
Gejala dan Tanda Fatty Liver pada Anak
Orang tua harus peka terhadap tanda-tanda yang mungkin menunjukkan adanya fatty liver pada anak. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Perut Membesar
Penumpukan lemak di hati bisa menyebabkan pembesaran perut.
2. Kelelahan yang Berlebihan
Anak mungkin merasa lelah terus-menerus meskipun tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.
3. Nyeri pada Perut Kanan Atas
Nyeri ini dapat menunjukkan adanya inflamasi atau pembesaran hati.