Setelah berhasil berhenti vaping, minggu pertama, dua atau ketiga dapat menjadi masa-masa yang cukup sulit. Kamu mungkin bisa mengalami gejala penarikan, seperti:
- Perubahan suasana hati, seperti mudah marah, gugup, dan frustasi.
- Cemas atau depresi.
- Kelelahan.
- Sulit tidur.
- Sakit kepala.
- Sulit fokus.
- Peningkatan rasa lapar.
BACA JUGA:Super Hemat, Cek Promo JSM Indomaret Hari Ini 28 Juli 2024, Detergent Mulai Rp 10 Ribuan
Sebagai bagian dari gejala penarikan, kamu mungkin juga akan mengalami mengidam, atau dorongan kuat untuk melakukan vape. Buatlah daftar hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi keinginan vape, seperti:
- Berlatih pernapasan dalam.
- Belajar meditasi.
- Berjalan-jalan untuk mencari suasana baru.
- Bermain game untuk melupakan keinginan vape.
- Makan makanan seimbang dan tetap terhidrasi.
6. Minta Dukungan
Bicarakan dengan keluarga dan teman dekat tentang keinginan kamu untuk berhenti vaping. Teman dan keluarga yang tahu dapat memberikan dorongan semangat.
Dukungan mereka dapat membuat periode penarikan lebih mudah untuk diatasi. Mungkin akan ada beberapa orang yang kurang mendukung keputusan kamu. Jika ini terjadi, kamu dapat mencoba menjelaskannya kembali dan menjauhi orang tersebut sementara waktu.
7. Cari Dukungan Medis
Selain meminta dukungan keluarga dan teman terdekat, penting juga untuk mencari dukungan medis. Dokter dan terapis dapat membantu kamu dalam mengelola gejala penarikan. Seorang terapis juga dapat membantu kamu dalam:
- Mengidentifikasi alasan potensial untuk berhenti.
- Mengembangkan keterampilan koping untuk mengelola keinginan mengidam.
- Mencari kebiasaan dan perilaku baru.
- Belajar mengelola emosi yang menjadi faktor dalam vaping.
BACA JUGA:Ciri-ciri Orang Menggunakan Vape, Waspadai Dampak Negatifnya
Sebagai informasi tambahan berikut ini berikut dampak vape:
1. Dampak pada Sistem Pernapasan
Penggunaan vape dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, batuk, sesak napas, dan masalah pernapasan lainnya. Beberapa studi juga menunjukkan adanya potensi kerusakan pada sel-sel paru-paru dan peningkatan risiko perkembangan penyakit paru-paru seperti bronkitis kronis atau pneumonia.
2. Efek terhadap Kardiovaskular
Nikotin yang terkandung dalam cairan vape dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung, stroke, dan aterosklerosis.