Astra International berada di urutan ketiga dengan total pendapatan Rp 233,485 triliun. Laba bersih Astra lebih baik ketimbang PLN yaitu Rp 20,196 triliun. Dari segi aset, perusahaan ini memiliki nilai aset Rp 367,311 triliun. Sementara ekuitasnya sebesar Rp 172,053 triliun.
4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
BRI menepati urutan ke empat sebagai perusahaan terbesar Indonesia. Pendapatan BRI berada di angka Rp 191,728 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 31,066 triliun.
Laba bersih BRI juga lebih baik dibandingkan laba Pertamina. Sementara nilai aset BRI mencapai Rp 1.678 triliun dan ekuitas BRI sebesar Rp 288,734 triliun.
5. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Urutan selanjutnya masih diisi oleh perusahaan BUMN dengan pendapatan sebesar Rp 143,210 triliun dan laba bersih mencapai Rp 24,760 triliun. Sementara aset Telkom mencapai Rp 277,184 triliun dan ekuitasnya mencapai Rp 121,646 triliun.
BACA JUGA:Ciri-ciri Orang Menggunakan Vape, Waspadai Dampak Negatifnya
6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Bank Mandiri berada di urutan berikutnya dengan pendapatan sebesar Rp 141,635 triliun pada 2021. Sementara laba bersihnya mencapai di angka Rp 28,028 triliun.
Bank Mandiri menjadi perusahaan dengan kepemilikan aset terbesar di Indonesia, yakni mencapai Rp 1.725 triliun. Ekuitasnya sebesar Rp 204,686 triliun.
7. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Produsen perusahaan rokok Indonesia, Gudang Garam menempati urutan ke tujuh dengan pendapatan Rp 123,881 triliun. Laba bersih perusahaan ini mencapai Rp 5,605 triliun dengan nilai aset Rp 89,964 triliun dan ekuitas sebesar Rp 59,288 triliun.
8. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Produsen berbagai jenis makanan dan minuman ini menempati urutan kedelapan dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 99,344 triliun. Dari jumlah tersebut, pendapatan bersih yang dihasilkan Indofood mencapai Rp 7,642 triliun. Adapun total aset yang dimiliki Indofood sebesar Rp 179,356 triliun dan ekuitas perusahaan sebesar Rp 48,264 triliun.
Demikianlah informasi tentang daftar 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes pada akhir Juli 2024. Semoga bermanfaat.
Tianzi Agustin