NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Mengenal kopi prancak, harganya kini tembus Rp 200 ribu per kilogram.
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia. Hasil produksi kopi Indonesia mayoritas adalah varietas robusta. Indonesia juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing'. Berkaitan dengan komoditi-komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia.
Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada awalnya menanam pohon-pohon kopi di sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia namun kemudian dengan cepat mengekspansi produksi kopi ke wilayah Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan abad ke-18. Indonesia terbukti memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan karenanya perkebunan-perkebunan segera didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra dan juga di Sulawesi.
BACA JUGA:Sampai Kapan Harga Kopi Masih Mahal? Harga Kopi Robusta dan Arabika di Pasar Global Melonjak
Pada saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup total wilayah kira-kira 1,24 juta hektar, 933 hektar perkebunan robusta dan 307 hektar perkebunan arabika. Jumlah Produksi Kopi Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 berjumlah 742 ribu Ton. 98,6% dari total produksi dihasilkan oleh perkebunan kopi rakyat (731,6 ribu ton), 0,8% dihasilkan oleh perkebunan besar negara (5,6 ribu ton), 0,6% dihasilkan oleh perkebunan besar swasta (4,4 ribu ton).
Negara Indonesia secara keseluruhan berada di jalur Bean Belt, yaitu daerah sepanjang garis khatulistiwa yang menjadi tempat paling cocok untuk perkembangan pohon kopi.
BACA JUGA:5 Faktor Penyebab Harga Kopi Mahal, Harga Kopi Diprediksi Tetap Tinggi Hingga Awal Tahun
Mengenal Kopi Prancak, Harganya Kini Tembus Rp 200 Ribu per Kilogram
Tidak banyak yang tahu jika Madura memiliki potensi budidaya tanaman kopi yang cukup menjanjikan. Karena kwalitasnya cukup bagus dan memiliki ciri has tersendiri. Yaitu kopi prancak, Kecamatan Pasongsongan Sumenep.
Dilansir dari laman RRI, PPL Kecamatan Pasongsongan, Bakhtiar Julianto menuturkan, saat ini luas kopi di Kecamatan Pasongsongan hampir mencapai empat hektar. Karena harganya sangat menjanjikan.
“Meskipun tidak merata seperti kebun kopi, namun luasnya hampir mencapai empat hektar dan menyebar hampir pada semua pekarangan warga,”ceritanya, jumat (26/7/2024).
BACA JUGA:Ini Faktor Penyebab Kenaikan Harga Kopi, Begini Prediksi Harga Kopi di Tahun 2025
Meskipun lokasi prancak berada di pegunungan, namun angin laut pantura mampu menjangkaunya, sehinggi memiliki rasa asam dan robusta. Akibatnya harganya cukup menjanjikan.
“Kalau saat ini harganya, Rp 200 ribu per kilogram. Karena pada normalnya harga kopi sudah Rp 90 ribu per kilogram,”singkatnya.
Berbagai Jenis Kopi Asal Indonesia