Harga Kopi Robusta dan Arabika Melonjak, Sampai Kapan Harga Kopi Masih Mahal?

Senin 29-07-2024,21:16 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

Biasanya negara – negara tersebut menghasilkan beragam jenis kopi mulai dari arabika, robusta ataupun gabungan dari keduanya. 

Sampai Kapan Harga Kopi Masih Mahal?

Pasokan kopi dari Vietnam selaku produsen kopi terbesar di dunia diprediksi masih akan tersendat hingga akhir 2024 sehingga berdampak terhadap pergerakan harga

Kekeringan telah membebani produksi negara-negara Asia Tenggara. Selain itu, terdapat ancaman dari pola cuaca La Nina yang biasanya menyebabkan lebih banyak curah hujan sehingga dapat makin menghambat produksi.

BACA JUGA:Di Pasar Global Kopi Robusta dan Arabica Melonjak Tinggi di Tahun 2024, Apa Beda Keduanya?

Alhasil, kondisi itu berisiko memperburuk ketatnya pasokan global yang baru-baru ini menyebabkan harga kopi robusta. Komoditas itu telah melonjak ke level tertinggi sejak 1970.

“Peningkatan pasokan yang signifikan mungkin baru terjadi pada bulan Desember,” ujar Direktur Eksportir Vinh Hiep Co. dan Wakil Ketua Asosiasi Kopi Nasional Vietnam Thai Nhu Hiep dilansir dari Bloomberg.

Sementara itu, produksi musim baru yang akan dimulai Oktober 2024 diprediksi akan mengalami penurunan 5% ke 1,56 juta ton. Proyeksi itu sejalan dengan kekeringan yang melanda sebelumnya.

“Pasokan dari Vietnam akan terancam jika La Nina kembali terjadi,” ujar Ketua Intimex Group Do Ha Nam selaku eksportir kopi terbesar di Vietnam.

Bloomberg melaporkan ekspor telah turun ke 70.202 ton pada Juni 2024. Posisi itu menjadi level terendah sejak 2012 hingga 2013.

BACA JUGA:Harga Kopi Dunia Meroket, Begini Prediksi Panen Raya di Indonesia, Bisa Tembus di Harga Berapa?

Adapun, pengiriman dalam sembilan bulan pertama musim yang berakhir September turun 11,3% secara tahunan. Dalam 3 bulan terakhir, ekspor diperkirakan berada di kisaran 150.000 ton menurut survei.

Dengan demikian, jumlah itu akan kurang dari separuh ekspor Vietnam selama periode lima tahun terakhir.

Untuk diketahui, pergerakan harga kopi diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan hingga pertengahan 2025.

Ramalan kenaikan harga kopi itu sejalan dengan kelangkaan pasokan dari para produsen utama. Pelanggan di Eropa akan membayar lebih banyak lagi untuk kafein yang mereka konsumsi sejalan dengan berlakunya peraturan baru mengenai deforestasi.

BACA JUGA:Mengenal Kopi Prancak, Harganya Kini Tembus Rp 200 Ribu per Kilogram

Kategori :