NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – BMKG keluarkan peringatan dini cuaca 31 Juli - 1 Agustus 2024, Kabupaten Kota ini berstatus waspada.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait dampak hujan lebat yang diperkirakan akan melanda wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Heboh, Atlet Renang Asal Belanda Pakai Celana Transparan di Olimpiade Paris 2024
Peringatan ini disampaikan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Pada hari Rabu (31/7/2024) dan Kamis (1/8/2024), sejumlah wilayah diprediksi akan mengalami hujan lebat yang bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Masyarakat Diimbau Waspada terhadap Bencana Hidrometeorologi
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi sebagai dampak dari hujan lebat.
Bencana hidrometeorologi adalah jenis bencana alam yang terkait dengan iklim, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang.
Peringatan ini penting untuk diikuti oleh masyarakat agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Peningkatan Potensi Hujan Akibat Aktivitas Gelombang Atmosfer dan Pemanasan Lokal
Peningkatan potensi hujan lebat di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor utamanya adalah aktivitas gelombang Ekuator Rossby dan gelombang Kelvin yang aktif di wilayah Indonesia.
Aktivitas gelombang atmosfer ini mempengaruhi proses pengangkatan massa udara, sehingga meningkatkan potensi hujan. Selain itu, pemanasan skala lokal juga turut berkontribusi dalam proses ini, sehingga meningkatkan intensitas hujan.
BACA JUGA:Pengamen Jalanan ini Dibekuk Polisi di Simpang Lima Ratu Samban. Darinya Diamankan 3 Unit Handphone
Aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial di Beberapa Wilayah Indonesia
BMKG telah memantau aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang terpantau aktif di beberapa wilayah Indonesia. Wilayah yang terpengaruh oleh aktivitas gelombang ini antara lain Aceh, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Aktivitas ini diperkirakan akan berlangsung sejak tanggal 30 Juli hingga 5 Agustus 2024.