Cara Mengetahui Dolar Naik atau Turun, Lengkap dengan Langkah Cara Memantaunya

Kamis 01-08-2024,00:09 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Agus Faizar

Saat ini Indonesia sedang membutuhkan beras impor untuk menyukupi stok akibat menurunnya produksi nasional karena fenomena kekeringan berkepanjangan (el nino) yang memicu gagal panen.

Kedua komoditas tersebut semakin mahal yang bisa saja membuat inflasi pangan belum teratasi.

BACA JUGA:7 Arti Ular Masuk Rumah Malam Hari Menurut Islam

2. Daya beli masyarakat menurun

Kenaikan nilai dolar terhadap rupiah akan berdampak pula pada peningkatan harga barang.

Hal ini menimbulkan efek negatif dengan menurunnya daya beli masyarakat karena enggan mengeluarkan uang.

Alhasil tingkat permintaan barang dan jasa oleh konsumen ikut anjlok sebagai imbasnya.

BACA JUGA:Produk Gadai Tanpa Bunga di Pegadaian, Berlaku 1 Agustus 2024 untuk Pelaku UMKM dan Mahasiswa

3. Bahan baku impor menjadi mahal

Bagi pelaku usaha yang menggantungkan bahan baku produksinya dengan mengimpor dari negara lain, dipastikan terkena dampak tingginya nilai dolar.

Nilai uang yang harus dibayarkan pada pemasok menjadi lebih tinggi. Sektor yang mengandalkan bahan baku impor antara lain makanan dan minuman, farmasi, elektronik dan barang elektrikal, serta Tekstil.

BACA JUGA:Ini Rincian Anggaran untuk Pakaian Dinas 30 Anggota DPRD Terpilih Bengkulu Utara 2024-2029

4. Biaya logistik menanggung beban tinggi

Biaya logistik termasuk untuk sewa kapal hingga kontainer, otomatis ikut naik jika nilai tukar dolar melonjak.

Biaya produksipun ikut terdongkrak naik. Di sisi lain, perusahaan cukup riskan untuk menaikkan harga produknya lantaran daya beli masyarakat menurun.

BACA JUGA:Viral! Pria Ini Makan Pizza Sambil Motoran, Nyetir Pakai Kaki, Polisi Ambil Tindakan

Kategori :