Indikasi Kekerasan Menguat
Hasil autopsi yang dilakukan di RSUD Dr Moewardi Solo dan pemeriksaan saksi-saksi menguatkan dugaan bahwa kematian AS disebabkan oleh kekerasan.
“Dari hasil autopsi tersebut dan klarifikasi saksi-saksi, untuk perkara ini kami tingkatkan ke tahap penyidikan karena ada indikasi bahwa korban meninggal akibat kekerasan yang dialami korban,” ungkap Joko.
Kesimpulan autopsi menunjukkan bahwa AS meninggal karena mati lemas akibat luka-luka yang dideritanya.
Menunggu Kepastian Hasil Penyidikan
Hingga saat ini, polisi terus bekerja keras untuk mengungkap fakta di balik kejadian ini dan memastikan keadilan bagi korban serta keluarganya. AKP Arif Mudi Prihanto mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.
“Kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah hasil autopsi keluar dan penyelidikan kami selesai,” tambah AKP Arif.
BACA JUGA:9 Aplikasi Pinjaman Rp 500 Ribu Langsung Cair Tanpa KTP, Lihat Syarat dan Cara Pengajuan
Masyarakat desa juga diimbau untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Tragedi kematian AS di rumah neneknya di Kismoyoso menjadi duka mendalam bagi keluarganya dan masyarakat sekitar.
Dugaan pengeroyokan oleh empat anggota persilatan menambah kesedihan ini dengan adanya indikasi kekerasan yang ditemukan dalam hasil autopsi.
BACA JUGA:Buaya Sungai Mendarat Terkam Pemancing, Korban Selamat Setelah Berjuang Untuk Lepas Dari Mulut Buaya
Kepolisian terus bekerja keras untuk mengungkap kebenaran dan memastikan keadilan bagi korban.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita semua untuk tidak mudah terpengaruh oleh spekulasi dan menunggu hasil resmi dari pihak yang berwenang.
Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menghormati proses hukum yang berlaku.