Sementara itu, Kades Kismoyoso, Siyamto, menyampaikan bahwa korban meninggal dunia di rumah neneknya di Kismoyoso.
Namun, AS sebenarnya adalah warga Genengan, Manggung, Ngemplak, Boyolali. Siyamto mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kematian AS karena langsung ditangani kepolisian.
“Kalau luka-luka saya kurang paham, tapi info warga meninggal [diduga] tidak wajar. Mohon maaf, desa memang kurang informasi,” kata Siyamto.
BACA JUGA:Kaget! KKV Ganti Nama Jadi Oh! Some, Ini Sejarah dan Profil Pemiliknya
Kades Manggung, Marsono, juga menyatakan kurang tahu detail kejadian karena informasi yang diterima masih simpang siur.
“Kebetulan korban kelahiran Manggung tapi hidup di Kismoyoso ikut eyangnya,” jelas Marsono.
Polisi telah menetapkan empat orang sebagai tersangka terkait kasus kematian AS.
BACA JUGA:Cara Tabung Emas di BRImo, Mudah dan Praktis, Dijamin Cuan Makin Bertambah
Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, mengatakan bahwa keempat pelaku terdiri dari dua orang dewasa dan dua lainnya masih berusia anak-anak.
Keempat pelaku tersebut langsung diperiksa di Polres Boyolali.
"Dari hasil gelar untuk sementara kami sudah menetapkan empat orang tersangka, dua dewasa dan dua anak. Kami langsung lakukan pemeriksaan. Dan nanti untuk lebih detailnya akan kami sampaikan saat konferensi pers," kata Joko di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu malam, 31 Juli 2024.
BACA JUGA:Cara dan Syarat Pengajuan KUR Mikro Pegadaian 2024, Lengkap dengan Tabel Pinjaman Rp15-50 Juta
Hasil Autopsi Mengindikasikan Kekerasan
Joko menambahkan bahwa empat pelaku yang diamankan berasal dari perguruan silat. Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan indikasi kekerasan di beberapa bagian tubuh korban, termasuk memar di perut, dada dan organ dalam.
"Di beberapa bagian tubuh ditemukan memar termasuk sampai ke organ dalam," jelas Joko.
BACA JUGA:Cara dan Syarat KUR Super Mikro Pegadaian 2024, Lengkap dengan Tabel Angsuran Pinjaman Rp10 Juta