"Telah terjadi kekerasan guru terhadap siswa di SMKN 12 Malang," tulisnya di kolom komentar unggahannya.
BACA JUGA:Miris! Marbot Ini Jadikan Masjid Tempat Transaksi Narkoba, Begini Modusnya
Respon dari Masyarakat dan Netizen
Hingga berita ini dimuat, belum ada keterangan resmi dari pihak SMK Negeri 12 Malang terkait aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru mereka.
Namun, video tersebut telah menjadi viral dan banyak mendapat komentar dari warga dan netizen yang mengecam tindakan guru tersebut.
Salah satu akun yang menanggapi video tersebut adalah akun @dhemit_is_back. Dia menuliskan, "Kronologi karena terlambat memasuki jam pelajaran, siswa dipiting dan dicekik," serta membandingkan sikap guru zaman dulu yang juga mendapat perlakuan sama ketika terlambat masuk ke kelas.
Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa apa pun alasannya, kekerasan dalam proses mendidik tidak dibenarkan.
"Dilempar penghapus, ditampar buku, digunduli, diketok penggaris kayu tapi ga kayak gini juga, sekalian duel aja pak kalau kami dulu," ungkap akun @dhemit_is_back.
BACA JUGA:Miris! Marbot Ini Jadikan Masjid Tempat Transaksi Narkoba, Begini Modusnya
Tanggapan dari Polri
Menanggapi kejadian ini, Divisi Humas Polri memberikan respon cepat dan menyatakan akan menangani kasus tersebut dengan menyerahkannya kepada polisi setempat.
"Terima kasih atas informasi yang diberikan, terkait permasalahan tersebut akan kami sampaikan kepada satuan kerja terkait. Mohon dukungannya agar prosesnya dapat berjalan lancar dan secepatnya terselesaikan," ungkap Divisi Humas Polri.
Dengan adanya perhatian dan tindakan dari pihak kepolisian, diharapkan kasus ini dapat segera diselesaikan dengan adil dan transparan.
Masyarakat berharap bahwa dengan adanya teguran dan tindakan hukum pada oknum guru tersebut, tidak akan ada lagi kejadian serupa di masa mendatang. Para netizen juga menyampaikan harapannya agar sistem pendidikan dapat lebih baik dalam menangani disiplin siswa tanpa menggunakan kekerasan.
Kekerasan dalam dunia pendidikan bukanlah hal yang baru. Selama bertahun-tahun, berbagai kasus kekerasan fisik maupun verbal oleh pendidik terhadap siswa sering kali muncul ke permukaan.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa pendidikan seharusnya menjadi proses yang membangun, bukan merusak. Tindakan kekerasan, apapun bentuknya, tidak akan pernah menjadi solusi yang tepat dalam mendidik generasi muda.
BACA JUGA:Tabel Dana Desa di Kabupaten Klaten Tahun 2024, Sekarang Sulit Cari Jalan Rusak di Desa