NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Mana yang sehat minum air rebusan galon atau isi ulang? ini penjelasannya.
Masyarakat saat ini mengonsumsi air minum dari berbagai sumber yang berbeda, termasuk air mineral galon, air isi ulang, serta air rebusan. Air rebusan sendiri dapat berasal dari keran atau dari sumber mata air alami seperti sumur.
Namun, sering kali muncul perdebatan mengenai jenis air mana yang lebih sehat dan lebih layak untuk dikonsumsi. Dalam konteks ini, pertanyaan yang sering muncul adalah, mana yang lebih sehat: air rebusan, galon, atau air isi ulang?
BACA JUGA:Jangan Salah Pilih! Ini Daftar 5 Pinjol Bunga Rendah, Sudah Terdaftar di OJK
Profesor Suprihatin dari Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memiliki keahlian dalam bidang air, menjelaskan bahwa air minum haruslah bersih agar aman untuk dikonsumsi.
Menurutnya, "Air yang baik untuk dikonsumsi adalah air yang bersih dari segala macam pengotor atau kontaminan."
Ia menyebutkan beberapa ciri sederhana yang menunjukkan bahwa air minum layak untuk dikonsumsi, yaitu air tersebut harus tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya memastikan kualitas air yang dikonsumsi, mencakup kualitas sumber air baku, proses pengolahan, serta penanganannya.
BACA JUGA:Momen Haru, Wanita Cantik Ini Beri Kejutan Umrah untuk Ibu Mertua, Bikin Warganet Mewek
Dalam hal ini, air galon asli umumnya memiliki sistem penjaminan mutu yang lebih ketat dibandingkan dengan air isi ulang atau air sumur yang hanya direbus.
Suprihatin menjelaskan air galon umumnya lebih terjamin kualitasnya dibandingkan dengan air isi ulang, air sumur, atau air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) yang direbus.
Meskipun demikian, ia menambahkan bahwa air rebusan dari sumur atau saluran PDAM dapat direbus terlebih dahulu sebelum diminum.
Proses pemasakan hingga mendidih dapat menghilangkan kontaminan mikrobiologis yang mungkin ada dalam air.
Namun, Suprihatin juga mengingatkan bahwa setiap jenis air minum memiliki potensi risiko kesehatan jika tidak diproses dengan benar.
BACA JUGA:2 Malam 1 Hari di Dalam Hutan, Begini Cara Anak Pelaku Penganiayaan Polisi Bertahan