Aksi Geng Motor Keroyok hingga Bacok 9 Anggota TNI, Begini Kondisi Korban

Selasa 06-08-2024,17:02 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

Seiring dengan kemerdekaan, popularitas sepeda motor melonjak pesat. Hal ini mendorong berdirinya asosiasi sepeda motor seperti Institut Sepeda Motor Indonesia (IMI) pada tahun 1951.

Tujuan dari IMI adalah untuk menyediakan wadah bagi para penggemar sepeda motor dan mempromosikan berkendara yang aman.

BACA JUGA:Promo JCO Agustus 2024, Beli 24 Donat hanya Bayar Segini, Catat Tanggalnya

Namun seiring berjalannya waktu, beberapa asosiasi sepeda motor mulai menyimpang dari tujuan awal mereka dan terlibat dalam aktivitas kriminal. Alasan utamanya termasuk kurangnya lapangan kerja, dampak negatif terhadap lingkungan, dan kurangnya pembinaan.

Pada tahun 1960-an, muncul geng motor "XTC" di Jakarta yang terkenal dengan balap liar dan tindakan kekerasan.

Geng motor ini menjadi awal mula munculnya geng motor lain di berbagai wilayah Indonesia. Ivan Rivky Kabira adalah ketua dan pendiri geng motor XTC.

Di era 1980-an dan 1990-an, keberadaan geng motor semakin kuat dengan tindakan anarkis dan kekerasan yang mengkhawatirkan masyarakat. Geng-geng seperti "Brigade Motor" (BM), "Thunderbolt", dan "Gajah Mada" menimbulkan ketakutan di kalangan penduduk.

Pemerintah turut campur tangan dengan berbagai langkah, termasuk razia, program pembinaan, dan penegakan hukum untuk memberantas geng motor. Namun, upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil
Di abad ke-21, meskipun jumlah dan intensitas aksi mereka semakin menurun, kehadiran geng motor masih menjadi masalah bagi masyarakat.

BACA JUGA:JK Anak Ardan Pelaku Penyerangan Polisi Resmi Masuk DPO, Diperkirakan Persembunyiannya di Lokasi Ini

Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.

Kenapa Geng Motor Meresahkan Masyarakat?

Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat.

Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.

Demikianlah ulasan mengenai, geng motor keroyok 9 anggota TNI.

Putri Nurhidayati

Kategori :