Menurut Andy Little, juru bicara dari Departemen Pemadam Kebakaran Kota Tulsa, insiden ini dapat berakhir jauh lebih buruk jika tidak ada jalan keluar bagi hewan-hewan tersebut atau jika insiden ini terjadi saat keluarga pemilik rumah sedang tidur.
"Hasilnya bisa lebih buruk jika tidak ada jalan keluar atau jika keluarga sedang tidur pada saat itu," kata Andy Little.
Pernyataannya ini menekankan pentingnya kesadaran akan risiko yang ditimbulkan oleh baterai lithium-ion, terutama ketika digunakan di lingkungan rumah tangga yang juga dihuni oleh anak-anak dan hewan peliharaan.
Ledakan baterai lithium-ion bukanlah kejadian yang bisa dianggap remeh. Baterai jenis ini dikenal memiliki potensi untuk meledak atau terbakar jika mengalami kegagalan perangkat, panas berlebih, pengisian daya berlebihan, atau penggunaan pengisi daya yang tidak kompatibel.
Namun, insiden di Kota Tulsa ini menambahkan dimensi baru dalam daftar penyebab ledakan baterai, yaitu tindakan hewan peliharaan yang mengunyah perangkat tersebut.
Andy Little juga menambahkan bahwa ketika baterai lithium-ion meledak, mereka dapat melepaskan gas beracun yang sangat berbahaya jika terhirup.
Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat untuk selalu menjaga baterai dan perangkat elektronik yang mengandung lithium-ion agar tetap berada di luar jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti petunjuk keselamatan yang disertakan dalam produk-produk elektronik yang mereka gunakan.
Tidak hanya di Amerika Serikat, ledakan baterai lithium-ion telah menjadi masalah global yang terus mendapat perhatian. Pada tahun 2023, pejabat di New York mengungkapkan bahwa serangkaian kebakaran mematikan di kota tersebut disebabkan oleh baterai lithium-ion yang digunakan dalam sepeda listrik.
Hal ini memperlihatkan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh baterai jenis ini tidak hanya terbatas pada perangkat kecil seperti power bank, tetapi juga bisa terjadi pada perangkat yang lebih besar dengan potensi kerusakan yang lebih serius.
Menurut Badan Pemadam Kebakaran AS, untuk menghindari risiko ledakan dan kebakaran, baterai lithium-ion rumah tangga sebaiknya tidak ditempatkan di lingkungan dengan suhu di bawah titik beku atau di atas 45 derajat Celsius.
Suhu ekstrem ini dapat merusak struktur internal baterai dan meningkatkan risiko ledakan. Selain itu, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) merekomendasikan penggunaan air, bukan alat pemadam api biasa, untuk memadamkan api yang disebabkan oleh baterai lithium-ion.
Ini karena air lebih efektif dalam mendinginkan dan menetralkan api yang dihasilkan oleh baterai jenis ini.
Insiden di Tulsa ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan dalam menggunakan perangkat elektronik, terutama yang menggunakan baterai lithium-ion.