Maka, kemungkinan besar CV-mu akan terbaca oleh HRD Manager. Beliau pun punya cukup waktu untuk memeriksanya di waktu senggang sebelum mereka memulai pekerjaan utama.
Ini juga bagus untuk membangun image-mu di depan perusahaan, bahwa kamu adalah calon karyawan yang rajin dan bisa selalu bangun pagi
2. Jangan lupa menulis subjek dalam email CV kamu
Banyak pelamar kerja yang tidak memperhatikan hal ini. Mereka mengira ketika sudah attach CV pada email yang akan mereka kirimkan pada perusahaan, mereka tak perlu lagi menulis subjek pada email.
Pastikan kamu bukan termasuk golongan orang-orang seperti itu. Atau jika kamu dulunya termasuk golongan tersebut, maka mulai sekarang ubah kebiasaanmu ini. Hal ini memang sepele, tapi jangan pernah lupa menuliskan subjek email.
Tak perlu panjang-panjang, cukup cantumkan posisi yang kamu lamar dan nama perusahaannya saja. Misal: Apply for Content Writer at Google.
3. Tulis maksud dan tujuan kamu mengirim CV di body email
Selain menulis subjek email, kamu juga harus apa maksud dan tujuanmu mengirim CV ke perusahaan. Jangan biarkan body emailmu kosong. Sebab perusahaan bisa saja menganggap kamu hanya iseng mengirim CV ke mereka, dan tidak benar-benar ingin melamar pekerjaan di perusahaan mereka.
BACA JUGA:Malangnya, Taruna Akmil Ditipu Polisi Gadungan, Harta Ratusan Juta Raib, Begini Kronologinya
4. Tidak perlu semua kemampuanmu kamu tulis di CV, cukup pilih yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan kamu lamar
Jika kamu melamar sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan finansial, maka kamu tidak perlu menulis pengalaman yang sangat berbeda dengan posisi yang kamu lamar.
Seperti misalnya tidak perlu mencantumkan pengalaman saat freelance atau magang sebagai desainer grafis di perusahaan kontraktor semasa kuliah. Ataupun jika memang ingin tetap kamu cantumkan, tapi tak perlu terlalu ditonjolkan.
Tonjolkan pengalaman-pengalaman yang memang erat kaitannya dengan posisi pekerjaan yang akan kamu lamar. Sehingga kamu bisa meyakinkan perusahaan jika kamu memang berkompeten di bidang tersebut.
5. Pastikan penulisan CV dengan rapi
Jika kamu menulis CVmu dengan bahasa Indonesia, maka tulislah dengan bahasa Indonesia baik dan benar yang sesuai dengan EYD. Atau jika kamu menulis CV dengan bahasa Inggris, maka pastikan kamu menulisnya dengan grammar dan spelling yang tepat.
Jangan sampai hanya karena kesalahanmu dalam tata bahasa, isi CV-mu tak dimengerti oleh perusahaan.