NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Miris! 2 santriwati diduga jadi korban pelecehan, pimpinan ponpes dipolisikan.
Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang kiai pengasuh pondok pesantren (ponpes) kembali terjadi dan telah mengguncang masyarakat belakangan ini.
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BRI 2024, Ini Cara agar Pinjaman Rp 15 Juta Cair Cepat
Kali ini, kejadian tersebut terjadi di Gresik, Jawa Timur. Oknum kiai berinisial AM, yang merupakan pimpinan ponpes tersebut, dilaporkan ke pihak kepolisian atas dugaan melakukan pelecehan seksual terhadap dua santriwati di bawah umur yang seharusnya berada di bawah perlindungan ponpes tersebut.
Saat ini, kasus ini tengah dalam penyelidikan intensif oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gresik.
Dugaan Pelecehan Seksual yang Mengejutkan
Ironisnya, kedua korban yang masih berusia remaja tersebut merupakan anak-anak yang sebelumnya telah menjadi korban pencabulan pada tahun 2021.
Pada saat itu, mereka masih berusia 14 tahun dan mengalami trauma mendalam akibat peristiwa tersebut.
Untuk membantu proses pemulihan psikologis, Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (DKBPPA) Gresik memutuskan untuk menitipkan mereka di ponpes yang dipimpin oleh AM, dengan harapan mereka bisa mendapatkan pendampingan psikologis dan pemulihan trauma.
Namun, harapan itu justru berbalik menjadi mimpi buruk. Kedua korban mengaku kembali mengalami pelecehan seksual di tempat yang seharusnya menjadi tempat aman bagi mereka.
Kiai yang seharusnya menjadi pelindung dan pembimbing spiritual, justru diduga melakukan tindakan asusila terhadap mereka. Tidak terima dengan perlakuan tersebut, kedua korban akhirnya melaporkan AM ke Polres Gresik, yang segera memulai proses penyelidikan.
BACA JUGA:Link Daftar Lowongan Kerja BUMN Sucofindo Agustus 2024 untuk S1!
Penyelidikan oleh Pihak Kepolisian
Menanggapi laporan tersebut, Kanit PPA Polres Gresik, Ipda Hepi Muslih Riza, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dari para korban dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Benar, kami sudah menerima laporan korban. Saat ini masih dalam penyelidikan," jelas Ipda Hepi dalam pernyataannya pada Jumat, 9 Agustus 2024.