BACA JUGA:Gempa Bumi Salah Satu Tanda Kiamat, Namun Gempa yang Seperti Apa? Begini Penjelasannya
Hal ini terjadi setelah Badan Meteorologi Jepang atau JMA mengeluarkan peringatan potensi gempa besar Megaquake Palung Nankai untuk pertama kalinya. Peringatan ini dirilis sehari setelah gempa magnitudo 7,1 mengguncang Prefektur Miyazaki pada Kamis lalu. Ini menjadi pertama kalinya JMA mengeluarkan peringatan 'megaquakke' sejak gempa dahsyat Jepang 2011 silam.
JMA memperingatkan bahwa jika gempa 'megaquake' terjadi di masa mendatang, guncangan kuat dan tsunami besar akan terjadi, bahkan mungkin lebih besar dari 2011 silam atau gempa-gempa besar Jepang sebelum tahun 2000-an.
"Kemungkinan gempa besar baru lebih tinggi dari biasanya, tetapi ini bukan indikasi bahwa gempa besar pasti akan terjadi selama periode waktu tertentu," kata JMA, dikutip dari CNA.
Peringatan tersebut menyangkut "zona subduksi" Palung Nankai di antara dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik, tempat gempa besar pernah terjadi di masa lalu.
JMA juga mengatakan bahwa peluang terjadinya gempa bumi yang lebih besar setelah gempa berkekuatan 7,1 SR hanya terjadi sekali dalam beberapa ratus kasus, relatif lebih tinggi dari waktu-waktu normal. Bahkan, gempa bumi dengan skala Richter lebih besar dari 8 skala Richter dianggap sebagai gempa besar.
Jepang memperkirakan gempa besar Palung Nankai berikutnya bisa berkekuatan 9,1 skala Richter, mirip-mirip yang pernah terjadi di pesisir Tohoku pada 2011 silam.
Menurut Profesor Universitas Tokyo, Naoshi Hirata, yang mengepalai panel tersebut, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa penduduk di daerah yang akan dilanda bencana seperti itu harus meninjau kembali prosedur evakuasi dan tetap waspada selama seminggu kedepan.
Demikianlah ulasan informasi, warga Jepang kembali dilanda gempa besar 7,1,
(Novan)