Moge Murah Harga Rp 45 Jutaan, Desain Sporty dan Irit BBM

Selasa 13-08-2024,20:33 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Septi Widiyarti

Plang bertuliskan “No Cages” menyambut para tamu, memperlihatkan prioritas utama Harley Davidson yang ditujukan kepada para biker, bukan ke para pengendara mobil.

“Cages” sendiri adalah bahasa slang di kalangan para biker di sana untuk menyebut “mobil”, sebuah kendaraan yang dianggap pemenjara orang dari dunia yang terbuka. 

Akibatnya para tamu, manajemen dan karyawan yang membawa mobil mesti memarkir kendaraan mereka di belakang kantor. Tempat parkir yang strategis telah diperuntukkan bagi para biker only. 

BACA JUGA:Panggilan untuk Pelaku UMKM! Begini Cara Dapat Saldo Rp 200 Ribu, Gratis dan Mudah

Jika ditarik ke belakang pada era di mana sepeda motor Harley-Davidson masih menapaki tangga kesuksesan, ada dua peristiwa yang sangat menarik perhatian dalam perjalanan sejarah Harley-Davidson.

Peristiwa pertama adalah ulah pesaing mereka dari perusahaan sepeda motor Indian pada tahun 1920-an. 

Karena mulai kalah bersaing, mereka melakukan upaya kotor dengan cara membeli sebuah motor Harley-Davidson, membongkarnya dan mencari-cari kesalahan pada komponen-komponen motornya.

Mereka lalu berkirim surat ke kantor pusat Harley-Davidson berisikan tuntutan atas pelanggaran hak cipta atas sejumlah komponen motor Harley-Davidson. 

Will Harley yang bertanggung jawab atas pengembangan mesin maupun komponen Harley-Davidson sejatinya memang tidak pernah melakukan pencurian desain, hanya saja selama sepuluh tahun terakhir itu dia memang tidak pernah berpikir untuk mematenkan komponen-komponen buatannya.

Di sinilah kelemahan itu telah dieksploitasi oleh Indian. Peristiwa ini sempat membuat limbung Harley-Davidson, karena di atas kertas jika mereka maju ke pengadilan maka menang atau kalah mereka tetap harus kehilangan uang sebanyak 300.000 US dolar, suatu jumlah yang sangat besar pada masa itu.

BACA JUGA:12 Cara Menghaluskan Kulit Wajah Secara Alami, Kaum Hawa Harus Tahu!

Di sinilah kemudian Walter Davidson membuat keputusan besar. Mereka langsung membayar saja ganti rugi atas tuntutan tersebut dan segera move on. 

Memang tidak mudah. Mereka harus mulai berbisnis lagi dari nol. Maka mereka menoleh kepada prototipe paling awal dari motor Harley-Davidson, di mana belum ada pihak mana pun yang mematenkan komponen-komponen yang ada di prototipe motor tersebut.

Barangkali Tuhan telah bersimpati kepada Harley-Davidson karena mereka masih tetap eksis dan besar hingga hari ini.

Saat mereka menerima kezaliman sang kompetitor atas mereka, tetap saja mereka iringi dengan persistensi dan konsistensi berinovasi tiada henti pada passion yang mereka miliki, yakni sepeda motor yang cepat dan bertenaga besar!

Peristiwa yang kedua adalah berkenaan dengan lomba-lomba balap motor liar pada masa Depresi Besar. Banyak kelompok biker yang bermunculan. 

Kategori :