Nah, jika sudah mengetahui kisaran harganya berikut jenis-jenis baterai yang biasanya terdapat pada sepeda listrik:
1. Baterai Lead-acid (SLA)
Baterai SLA atau baterai asam timbal yang dikenal murah dan mudah didaur ulang. Namun baterai jenis ini juga diketahui lebih sensitif dan menuntut perawatan lebih ekstra.
Baterai LSA biasanya dijual dengan harga murah. Sebabnya baterai LSA memiliki bobot dua kali lipat dibanding baterai NiMH dan tiga kali lipat baterai lithium. Namun, bobotnya yang berat tidak dibarengi dengan kapasitas yang sepadan.
Karenanya, baterai LSA tidak direkomendasikan bagi goweser yang ingin membawa sepeda listriknya untuk commute sehari-hari.
2. Baterai Nickel-cadmium (NiCd)
Baterai NiCd memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan baterai asam timbal. Namun, baterai NiCd memiliki sisi negatif yang juga menjadi alasan kenapa baterai jenis ini berkapasitas lebih besar.
Sebabnya adalah kadmium termasuk dalam pencemar lingkungan yang sulit untuk didaur ulang atau dibuang dengan aman. Terlepas kapasitas baterai dan harganya yang relatif mahal, baterai NiCd bukan rekomendasi baterai sepeda listrik yang baik dan kini mulai ditinggalkan.
3. Baterai Nickel-metal Hydride (NiMH)
Baterai NiMH dinilai lebih efisien dibanding pendahulunya, NiCd, tetapi harga baterai ini cenderung lebih mahal.
Banyak orang mengatakan baterai NiMH menawarkan jangkauan yang lebih besar dan lebih mudah dibuang dengan aman. Walaupun demikian, baterai NiMH juga kini mulai langka karena tergerus pasar Li-ion.
BACA JUGA:Jangan Kaget, Segini Harga Baterai Motor Listrik Gesits dan Volta
4. Baterai Lithium-ion (Li-ion)
Baterai Li-ion bisa dibilang menjadi baterai default 90 persen sepeda listrik yang ada. Kelebihan baterai Li-ion dapat bertahan lebih lama dan menghasilkan lebih banyak tenaga dibandingkan jenis baterai lain.
Namun, jenis baterai yang sangat populer ini juga punya sisi kekurangan, yaitu baterai Li-ion membutuhkan perlindungan agar tidak diisi ulang secara berlebih atau dibiarkan terlalu kosong.