Sudah Tahu Belum, Ini 3 Tokoh Paskibraka Pertama Indonesia, Pernah Dengar Namanya?

Sabtu 17-08-2024,22:19 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Sudah tahu belum, ini 3 tokoh paskibraka pertama Indonesia, pernah dengar namanya? Berikut ulasannya.

3 tokoh Paskibraka pertama di Indonesia menjadi informasi menarik untuk diulas kali ini. Tanggal 17 Agustus menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Indonesia. 

Tepatnya di tanggal tersebut Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan. Berbagai acara peringatan dilakukan untuk merayakan Kemerdekaan Indonesia, salah satunya dengan upacara pengibaran bendera Merah Putih. 

BACA JUGA:Berapa Gaji Paskibraka Tingkat Nasional Sampai Kabupaten/Kota? Yuk Intip

Umumnya dalam upacara pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh tiga orang atau biasa kita sebut dengan Paskibraka. Membahas tentang Paskibraka, ada tiga tokoh yang mengibarkan Bendera Merah Putih untuk pertama kalinya pada Hari Proklamasi 1945 silam. 

3 Tokoh Paskibraka Pertama Indonesia

Dibalik kegagahan dan kompaknya para paskibraka, di masa kemerdekaan dulu terdapat tiga orang yang pertama kali mengibarkan sang merah putih pada 17 Agustus 1945. Berikut profilnya.

BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Ini Sejarah Singkat Paskibraka, Tugas, dan Formasinya

1. Latief Hendraningrat

Mengutip dari p2k.unkris.ac.id, Abdul Latief Hendraningrat merupakan seorang prajurit PETA berpangkat Sudanco, sekaligus sekaligus pengerek bendera Sang Saka Merah Putih pertama. 

Pria yang menjabat pangkat tertinggi kedua yang dimiliki warga pribumi ini lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911 dan wafat pada 14 Maret 1983.

Sebelum proklamasi 17 Agustus 1945, Latief berperan penting saat mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan. 

Bahkan, Latief juga bertugas mengamankan lokasi diadakannya proklamasi ketika sang proklamator diculik ke Rengasdengklok.

Setelah itu, Latif mendampingi Bung Karno dan Bung Hatta saat pembacaan teks proklamasi, yang kemudian ditunjuk sebagai petugas pengibar bendera. Tak lama setelah kemerdekaan, Latief memutuskan bergabung dengan TNI.

Pada 1952 Latief ditunjuk sebagai atase militer atau Athan Republik Indonesia untuk Filipina, lalu dipindahkan ke Washington DC sampai 1956. 

Kategori :