BACA JUGA:12 Daerah Terpanas di Indonesia, Suhunya Mencapai 39 Derajat Celcius. Ini Penyebab dan Tipsnya
4. Perhatikan beban muatan kendaraan
Kata kuncinya adalah sebaran beban yang merata pada seluruh ruang kabin kendaraan. Perhitungkan beban tambahan di rak atas atau ekstra bagasi. Ban memiliki load index berbanding dengan speed ratingnya. Perkirakan total beban karena hal itu juga berpengaruh pada perhitungan tekanan angin dan pengereman.
5. Lakukan spooring dan balancing
Perawatan lain yang dilakukan agar ban tetap awet adalah dengan membawa kendaraan roda empat Anda untuk spooring dan balancing. Alignment ke-empat roda dibutuhkan agar ban mobil kembali pada posisi awal. Sehingga perputaran ban lebih nyaman. Sementara balancing dilakukan agar ban seimbang seluruh putarannya.
Anda dapat melihat tanda-tanda kendaraan Anda membutuhkan spooring dan balancing dari beberapa ciri berikut:
a) Adanya getaran pada ban yang menyebabkan setir ikut bergetar, terutama jika kendaraan melaju pada kecepatan di atas 80 km/jam.
b) Ban yang tidak bisa lurus meskipun setir sudah diarahkan pada kondisi lurus atau normal.
c) Sebaiknya spooring dan balancing dilakukan secara berkala setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali.
BACA JUGA:Pria yang Menggadaikan Kantor Bupati memang Kontroversi, Sempat Sebut Kemenkeu Diisi Iblis
6. Gaya berkendara berpengaruh pada masa pakai ban
Gaya Stop-Go, sering melakukan rem mendadak, skiding atau mendencitkan kendaraan lebih berpotensi membuat ban menjadi gundul tidak merata. Sehingga masa penggunaan ban jadi lebih pendek, Anda pun harus lebih sering menggantinya atau perjalanan mengemudi Anda jadi tidak menyenangkan.
Tetapi yang lebih berbahaya adalah bahwa risiko kecelakaan meningkat karena kondisi ban gundul tidak merata, 30% lebih tinggi potensi tergelincir saat ban melakukan pengereman.