Remaja Ini Bertahan 20 Hari di Dalam Hutan, Kaki Terluka Tembak dan Makan Seadanya

Jumat 23-08-2024,11:24 WIB
Reporter : Hari Adiyono
Editor : Purnama Sakti

Setelah bertemu dengan keluarganya, JK langsung diberi makan. Begitu lahapnya dia makan. Karena memang sejak kejadian berdarah itu JK belum pernah makan nasi. Dia makan seadanya, apa yang ditemukan di dalam hutan.

Zikman juga mengatakan selama bersembunyi di dalam hutan, JK tidak pernah mengganggu warga. Bahkan ketika bertemu orang, JK selalu berusaha menghindar karena merasa takut. 

Untuk bertahan hidup selama di hutan, JK mencari buah-buahan atau umbi-umbian. Selain itu dia juga mencari ikan di sungai tak jauh dari kebun kopi milik bapaknya. Jika cukup beruntung, dia akan mendapatkan beberapa ekor ikan dan langsung dimakan. 

BACA JUGA:Miris, Anak Muda Diduga Gelar Pesta Dugem di Pekarangan Masjid, Tuai Kecaman Warganet!

"Kalau pas saya tanya, JK ini setiap bertemu orang yang tidak dikenalnya malah bersembunyi, tidak ada itu mengancam warga sekitar, malah dia trauma sejak kejadian, selama bersembunyi dia makan ubi kayu mentah dan makan ikan-ikan di sungai kecil," tutur Zikman.

Usai makan, JK kemudian dibawa pulang ketiga pamannya dan sepupunya ke kediaman neneknya di Kelurahan Bunga Mas Kecamatan Seluma Timur.

Kemudian setelah dimandikan neneknya, dan berganti baju, langsung diserahkan langsung ke Kasat Reskrim Polres Seluma Iptu. Prengki Sirait, untuk dibawa ke ruang penyidik Satreskrim Polres Seluma.

Sementara itu, peristiwa penganiayaan berat dalam perkara ini terjadi pada Kamis 1 Agustus 2024 lalu. Ketika pelaku utama Almarhum Ardan menganiaya 2 orang petani kopi yakni Mulyadi (51) dan Indi (35) diduga karena permasalahan batas lahan kopi.

BACA JUGA:Ada yang Selalu Mengikutinya, 6 Tanggal Lahir Ini Kaya Raya Sampai Tua

Usai kejadian tersebut, Satreskrim Polres Seluma pun menindaklanjuti laporan dari pihak keluarga korban, dan keesokan harinya pada Jumat 2 Agustus 2024 rombongan tim Opsnal Polres Seluma berupaya mengamankan pelaku utama Almarhum Ardan.

Namun sesampainya di lokasi kejadian, pelaku utama Almarhum Ardan berupaya melawan petugas, dengan membabi buta menyerang dengan senjata tajam jenis parang, hingga melukai 2 anggota Polres Seluma, yakni Kanit Pidum Satreskrim Polres Seluma Ipda. Bambang Ilyadi dan Almarhum Briptu. Soni.

Melihat 2 rekannya terluka, anggota polisi lainnya langsung melakukan tindakan tegas dan terukur, dengan membidik dan menembak ke pelaku utama Almarhum Ardan hingga tersungkur ke tanah, sedangkan anaknya berinisial JK yang terprovokasi oleh bapaknya untuk menyerang petugas juga terkena tembak oleh petugas, sedangkan adiknya berinisial RK memilih kabur bersembunyi, usai meloncat dari dalam pondoknya.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Tempat Wisata Menarik Sekitar IKN, Ada Pantai hingga Museum

Sedangkan ddua anggota Polres Seluma yang terluka ini pun langsung dievakuasi rekan-rekannya, namun nahas nyawa Bripda. Soni tidak dapat diselamatkan, karena mengalami pendarahan di pergelangan tangannya akibat sabetan parang pelaku, sedangkan jalan yang harus ditempuh saat mengevakuasi korban sangat terjal dan berlumpur.

Kesimpang siuran kabar tewasnya pelaku dan anaknya terungkap, setelah keesokan harinya tim 1 peleton Satuan Brimob Polda Bengkulu memback up personel Satreskrim Polres Seluma, hanya menemukan jasad pelaku utama Almarhum Ardan, sedangkan anaknya yang semula dikira tewas adalah RK (13), ternyata kakaknya berinsial JK (16) yang berhasil kabur bersembunyi pasca peristiwa tersebut.

Kategori :