Mathius adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara, dan keluarganya memiliki riwayat panjang dalam pengabdian kepada negara, baik melalui militer maupun kepolisian.
Pada masa kecilnya, Mathius pernah mengalami masa sulit. Di usia yang belum genap dua tahun, ia mengalami batuk dan kejang yang cukup parah hingga menyebabkan kondisi mati suri.
Peristiwa ini membuatnya mengalami kesulitan berbicara. Namun, berkat bantuan adiknya, Lutter, kondisinya perlahan-lahan kembali normal.
Tahun 1967-1968 menjadi periode yang penuh tantangan bagi keluarga Mathius. Peristiwa Operasi Papua Merdeka (OPM) yang terjadi saat itu memaksa keluarganya mengungsi ke rumah kakek di Manokwari.
Setelah itu, mereka sering berpindah-pindah mengikuti penugasan ayahnya yang merupakan Komandan Distrik Militer (Dandim) di berbagai wilayah, termasuk Ransiki, Boven Digoel, dan Kepi. Di Kepi, Mathius memulai pendidikan dasarnya, kemudian melanjutkan sekolah di SD YPK Merauke pada tahun 1981.
BACA JUGA:Ancaman Megathrust Tinggal Menunggu Waktu, Ini Daftar Gempa Besar Selama Bulan Agustus 2024
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Mathius pindah ke Jayapura dan melanjutkan pendidikan di SMP YPPK Teruna Mulia di Argapura.
Enam bulan kemudian, ayahnya dipindahkan ke Wamena, sehingga Mathius harus melanjutkan pendidikan di SMP YPPK St. Thomas Wamena. Setelah lulus dari SMP, ia melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Jayapura.
Perjalanan Karier dan Kehidupan Pribadi
Mathius menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang atletik, khususnya cabang lari, selama masa sekolahnya. Ia berhasil meraih kemenangan dalam berbagai kejuaraan, baik di tingkat sekolah maupun nasional.
Bersama kontingen Papua, Mathius bahkan berhasil membawa pulang Piala Presiden pertama ke Papua, sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
BACA JUGA:Catat! Ini Syarat dan Proses Seleksi PPPK Basarnas 2024, Jangan Sampai Salah
Setelah lulus dari SMA, Mathius melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada tahun 1990. Karier kepolisiannya dimulai dengan penugasan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kemudian dilanjutkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Di sana, ia bertugas di Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, dan di sinilah ia bertemu dengan istrinya, Rafatul Mulkiyah. Pasangan ini dikaruniai empat orang anak.
Setelah beberapa tahun bertugas di Kalimantan, Mathius kembali ke Papua dan ditempatkan di berbagai posisi strategis, termasuk di Jayapura dan Kaimana.
Ia juga sempat bertugas di Jakarta sebelum akhirnya menjabat sebagai Wakapolda Papua Barat dan Papua pada tahun 2020. Pada 18 Februari 2021, Mathius diangkat menjadi Kapolda Papua, jabatan yang kini ia emban dengan penuh dedikasi.